Peristiwa Daerah

RS Rujukan Covid-19 Hampir Penuh, Begini Upaya Dinkes Kota Malang

Jumat, 25 Juni 2021 - 15:08 | 19.03k
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media di halaman stadion Gajayana Malang, Jumat (25/6/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media di halaman stadion Gajayana Malang, Jumat (25/6/2021). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Malang belakangan ini mengalami lonjakan yang signifikan. Bahkan seluruh RS Rujukan Covid-19 di Kota Malang sendiri saat ini sudah hampir penuh. Inilah yang jadi fokus upaya Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Malang.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, hampir di semua RS Rujukan memang saat ini mengalami kepenuhan.

Bahkan, salah satu RS Rujukan di Kota Malang, yakni Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, kata Husnul saat ini sudah terisi sekitar 95 persen dari kapasitas sekitar 300 bed.

"Kalau bed isolasi penuh. Kemungkinan di ICU juga sudah (penuh RSSA). Untuk ventilator kan adanya di ICU," ujar Husnul, Jumat (25/6/2021).

Untuk RS Rujukan di Kota Malang sendiri berada di RSSA Malang, RST Soepraoen, RS Lavallete, RS Unisma, RSI Aisyah, RS Hermina Tangkuban Perahu, RKZ Panti Waluyo, RSUD Kota Malang, RS Panti Nirmala, dan juga RS Persada Hospital.

Dengan kondisi hampir penuhnya seluruh RS Rujukan di Kota Malang, kata Husnul, Dinkes Kota Malang saat ini sedang berupaya untuk menambah bed di setiap RS Rujukan dan juga RS di luar rujukan.

"Kita masih mengupayakan kepada RS-RS lain yang bukan termasuk RS Rujukan. Jadi seperti RS yang tidak masuk rujukan, kita upayakan paling tidak ada satu atau dua bed untuk isolasi, menyangga dan sebagai bentuk antisipasi ketika ada lonjakan Covid-19," jelasnya.

Sementara itu, untuk kebutuhan ventilator sendiri, menurut Husnul, saat ini masih belum bisa memastikan. Hal tersebut dikarenakan memang ventilator yang digunakan di ICU untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat, harganya memang mahal.

"Kurang lebih sudah harus ada upaya-upaya untuk penambahan. Penambahan itu tentu dalam ruang ICU. Kalau tidak, upaya awal kita yaitu penambahan bed dan sarana prasarana, termasuk tenaganya," ungkapnya.

Hampir penuhnya seluruh RS Rujukan di Kota Malang, Husnul juga akan berupaya akan memisahkan warga yang berpenyakit di luar Covid-19 (reguler) dengan yang melakukan isolasi.

"Tentu akan menyesuikan. Ini memang yang masuk ICU antri. Jadi stagnan di IGD. IGD ini banyak yang belum bisa masuk di ICU. Nanti RS Rujukan Covid-19 itu ada yang reguler dan yang isolasi dipisahkan," pungkas Kepala Dinkes Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES