Pendidikan

Wujud Pengabdian Masyarakat, Dosen Unusa Ajarkan Olahraga bagi Penderita Diabetes

Jumat, 25 Juni 2021 - 15:21 | 30.66k
Kegiatan Pengajaran Olahraga untuk Penderita Diabetes (FOTO: Humas Unusa)
Kegiatan Pengajaran Olahraga untuk Penderita Diabetes (FOTO: Humas Unusa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Lima dosen Unusa melakukan pengabdian masyarakat dengan tema kesehatan.  Sasaran kali ini dikhususkan bagi penderita diabetes mellitus (DM) agar bisa menjalankan olahraga rutin di rumah.

Bertempat di Posyandu Lansia Sapta Lestari RW 07, Kelurahan Sidotopo Wetan, Surabaya, dosen yang terlibat  adalah Ratna Yunita S SKepNs,MTrKep, Dr Abdul Muhith, SKepNs, MKes, Riska Rohmawati, SKepNs., MTrKep, Imamatul Faizah, SKepNs,MTrKep dan dr Lea Maera Shanty, SpPD.

Salah satu dosen yang melakukan pengabdian masyarakat, Ratna Yunita mengatakan, selama ini penderita DM di kawasan tersebut melakukan olahraga di Posyandu Lansia Septa Lestari RW 007.

Mereka berolahraga dengan panduan instruktur yang telah terlatih. "Tapi karena pandemi, posyandunya tutup, sehingga penderita sama sekali tidak melakukan olahraga apapun," jelasnya.

Padahal kata Ratna, penderita DM harus rutin berolahraga agar tubuhnya tetap aktif bergerak dan sirkulasi darah akan baik. Jika tidak, nantinya penderita akan rentan mengalami gangguan kesehatan.

"Di masa pandemi seperti saat ini mereka yang memiliki penyakit bawaan  berbahaya jika terkontaminasi virus corona. Risiko mengalami kefatalan akan lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki penyakit bawaan," papar Ratna.

Ia juga menambahkan, olahraga ini untuk menjaga tubuh penderita bisa tetap bugar. Dengan berolahraga, asupan makanan dan obat-obatan itu harus dilakukan bersamaan, tidak boleh ditinggalkan salah satunya.

Penderita DM juga tidak boleh melakukan olahraga yang terlalu berat, maka edukasi gerakan-gerakan yang diajarkan dalam Pengmas bersama para dosen dan dibantu mahasiswa ini, lebih sederhana.

"Tapi karena ini tujuannya agar penderita DM bisa melakukan olahraga rutin di rumah sendiri, tanpa instruktur, maka kita beri latihan cara olahraga yang mudah dilakukan," jelasnya.
 
Olahraga yang mudah dan direkomendasi itu adalah resistance exercise. Manfaat dari olahraga ini adalah untuk melatih jaringan perifer agar sirkulasinya bisa lancar. Jika lancar, maka peredaran darah juga akan lancar.

"Komplikasi penderita DM menyerang sirkulasi jaringan perifernya. Jika itu tidak dijaga maka akan menimbulkan luka. Cara menjaganya melalui olahraga yang mudah, yaitu resistance exercise," pungkasnya.

Penderita didatangi satu per satu ke rumah masing-masing. Hal ini ternyata mendapat sambutan positif dari warga setempat.

Mereka selama pandemi ini hanya berdiam diri dan tidak melakukan aktivitas olahraga apapun, karena kurangnya informasi dan pengetahuan. Kini merekab bisa lebih terbuka pikiran dan pengetahuannya.

Dari kegiatan dosen Unusa ini, hasil evaluasi yang diperoleh adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat penderita diabetes mellitus (DM) dari hasil pretest dan posttest sebesar 56,77 persen naik 46,84 persen menjadi 100 persen. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES