Pemerintahan

Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Malang Kembali Pinjam Safe House

Jumat, 25 Juni 2021 - 13:41 | 27.77k
Terlihat gedung BKSDM milik Pemprov Jatim yang digunakan Pemkot Malang sebagai Safe House. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Terlihat gedung BKSDM milik Pemprov Jatim yang digunakan Pemkot Malang sebagai Safe House. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Masa sewa gedung Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) milik Pemprov Jatim yang digunakan oleh Pemkot Malang sebagai Safe House bakal berakhir pada 30 Juni 2021 mendatang.

Dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kota Malang yang kian hari kian meningkat, Pemkot Malang bakal meminjam kembali gedung tersebut untuk digunakan sebagai Safe House yang berfungsi sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, untuk masa pinjam Safe House sendiri sudah dilakukan pengajuan kepada Gubernur Jawa Timur melalui surat resmi dan juga melalui telepone.

"Ini mengurangi beban RS Lapangan juga. Prinsipnya Safe House akan kita pakai lagi. Saya sudah telepone bu Gubernur bahwa surat sudah kami kirim," ujar Sutiaji, Jumat (25/6/2021).

Untuk masa sewa sendiri, diungkapkan Sutiaji, bakal dipakai hingga pandemi Covid-19 benar-benar selesai. Hal tersebut memang diperlukan, karena lonjakan kasus Covid-19 di Kota Malang memang sedang mengalami peningkatan yang signifikan hingga adanya klaster-klaster baru bermunculan.

"Ya sampai Covid-19 selesai (masa sewa Safe House)," tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menjelaskan bahwa perkembangan kasus Covid-19 dan juga Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Malang saat ini bisa dibilang hampir penuh, peminjaman Safe House tersebut memang dirasa sangat diperlukan.

Kemudian untuk Bed yang berada di Safe House, kata Husnul, masih bakal sama seperti yang dulu. Tidak ada penambahan dengan fungsi yang sama, yakni menampung para pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang.

"Tetap seperti semua bednya, 110. Tidak ada penambahan lagi. Jadi yang OTG (Orang Tanpa Gejala) ringan masuk di Safe House," katanya.

Husnul mengungkapkan, per tanggal 24 Juni 2021 kemarin, yang saat ini masih menjalani isolasi di Safe House sendiri hanya ada 2 Pekerja Migran Indonesia (PMI). 

Dua PMI yang masih menjalani isolasi di Safe House, diperkirakan besok sudah selesai menjalani isolasi jika hasil tes PCR dinyatakan negatif Covid-19. "Besok hasil PCR keluar. Kalau negatif, sudah kita pulangkan," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES