Peristiwa Nasional

Tips Membedakan Informasi Hoaks atau Fakta Versi Kominfo RI

Jumat, 25 Juni 2021 - 13:28 | 21.38k
Tips membedakan berita fakta atau hoaks
Tips membedakan berita fakta atau hoaks

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Media sosial (Medsos) menjadi salah satu sentra penyebaran informasi hoaks di tengah melonjaknya kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Jika terus dibiarkan, informasi hoaks ini bisa meresahkan masyarakat. Berikut, tips membedakan informasi hoaks dan fakta seperti dikutip dari Kominfo RI.

Kenurut Juru Bicara Kominfo RI Dedy Permadi, secara umum, hoaks disebarkan dengan menggunakan bahasa bombastis, bersifat ajakan dan terkadang hoaks ini diselipkan opini. Terntunya, informasi hoaks ini selalu tidak memiliki sumber kredibel.  

"Sedangkan fakta pada umumnya dapat ditelusuri kebenaran informasi dari sumber yang kredibel," ujar  Dedy, di Jakarta, Jumat (25/6/2021).

Namun, yang perlu dicatat, bahwa penerapan kriteria tersebut sifatnya kasus per kasus (case-by-case), atau tiap kasus memiliki kriteria yang berbeda dan tak mesti sama. Karena itu, Kominfo RI berharap masyarakat memeriksa secara terus menerus sumber kebenaran informasi tersebut.

"(Misalnya) dengan melakukan penelusuran di mesin pencari, akun sumber berita yang terpercaya, atau sumber-sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Dedy.

Kementerian Kominfo sendiri menyediakan informasi klarifikasi terkait hoaks dan disinformasi di situs resminya. Masyarakat cukup membuka laman https://www.kominfo.go.id/, lalu masuk ke menu "Publikasi" dan pilih "Laporan Isu Hoaks".

Tak hanya itu, pemerintah bekerja sama dengan Komite Penanganan  ovid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCEN) pada Januari 2021 membuat situs resmi pencarian kebenaran informasi, yang bisa diakses melalui situs http://s.id/infovaksin.

Situs ini merupakan hasil dari kerja sama dengan KPCEN dan berbagai kementerian, lembaga dan organisasi terkait di Indonesia, dan hadir sebagai pusat (hub) komunikasi publik terintegrasi yang meliputi informasi terkait upaya penanganan Covid-19, vaksinasi Covid-19, serta pemulihan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, ada tiga langkah untuk mencari dan membuktikan hoaks. Pertama, pengguna membuka tautan http://s.id/infovaksin, klik "cek & buktikan hoaks". Lalu, masukkan kata/kalimat yang ingin dicari, dan klik ikon kaca pembesar/search Selanjutnya, artikel penjelas hoaks terkait akan muncul dan dapat diakses dan dibaca sesuai fakta.

Sementara itu, agar masyarakat menjadi terliterasi dengan baik supaya bisa menangkal isu hoaks dan disinformasi, Dedy mengatakan pihaknya terus gencar untuk memberikan edukasi literasi digital.

Literasi digital sebelumnya ditargetkan mencapai di bawah 1 juta orang. Namun, mulai 2021, pemerintah menargetkan masyarakat yang terliterasi setiap tahunnya ada 12,4 juta orang. "Pada tahun 2024, kami menargetkan 50 juta masyarakat Indonesia yang berasal dari 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi telah menerima materi edukasi literasi digital," imbuh Dedy.

Demikian, tips membedakan informasi hoaks dan fakta yang bisa kalian terapkan. Ingat, jangan mudah percaya atas informasi yang mengandung kriteria yang disebutkan di atas. Tetap periksa kebenaran sumber tersebut, sebagaimana disarankan Kominfo RI. (*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES