Peristiwa Internasional

Inggris dan Rusia Saling Membantah Soal Insiden Laut Hitam

Kamis, 24 Juni 2021 - 20:14 | 54.68k
Angkatan Laut Inggris juga pernah mengerahkan kapal perangnya, HMS Westminster (figat kelas Type-23) untuk membayangi empat kapal perang Rusia yang memasuki Selat Channel (FOTO: Tempo/Reuters)
Angkatan Laut Inggris juga pernah mengerahkan kapal perangnya, HMS Westminster (figat kelas Type-23) untuk membayangi empat kapal perang Rusia yang memasuki Selat Channel (FOTO: Tempo/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Intensitas saling tuding dan saling bantah antara Inggris dan Rusia meningkat soal insiden di Laut Hitam pada hari Kamis (24/6/2021).

Kedua pihak juga saling menuduh telah memberikan laporan yang tidak akurat mengenai insiden yang melibatkan kapal perang Inggris, HMD Defender dan kapal penjaga pantai serta pesawat Su-24.

Dilansir Al Jazeera, Rusia mengatakan pada hari Rabu pihaknya melepaskan tembakan peringatan dengan kapal penjaga pantainya dan menjatuhkan bom dari pesawat Su-24 di jalur HMS Defender yang saat itu berlayar di lepas pantai semenanjung Krimea. Dengan menuduh kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan Inggris itu melanggar perairan teritorialnya.

Namun Inggris membantah laporan Rusia itu. Inggris mengatakan, tidak ada tembakan peringatan dan tidak ada bom yang dijatuhkan, tetapi menyarankan latihan meriam Rusia telah terjadi di daerah tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pada hari Kamis mengecam klaim Moskow.

"Tidak ada tembakan yang ditembakkan ke HMS Defender,” kata Raab kepada wartawan di Singapura, selama kunjungan untuk membahas kesepakatan perdagangan.

"Kapal Angkatan Laut Kerajaan sedang melakukan lintas damai melalui perairan teritorial Ukraina. Kami melakukannya sesuai dengan hukum internasional dan karakterisasi Rusia diperkirakan tidak akurat," ujarnya.

"Lintasan yang bebas adalah hak yang diakui secara internasional bagi kapal untuk berlayar melalui perairan teritorial suatu negara, asalkan tidak membahayakan," katanya.

Rusia sendiri telah mencaplok Krimea pada tahun 2014. Moskow menganggap wilayah di sekitar pantai semenanjung Krimea itu sebagai perairan Rusia. Tetapi negara-negara Barat menganggap Krimea sebagai bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas laut di sekitarnya.

Dalam komentar yang disiarkan di televisi pemerintah, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova menuduh Inggris berbohong mengenai laporannya tentang peristiwa tersebut.

Zakharova mengatakan duta besar Inggris akan dipanggil ke kementerian luar negeri Rusia pada hari Kamis atas episode yang digambarkan Kremlin sebagai provokasi.

Rusia mengatakan HMS Defender berkelana sejauh tiga kilometer (dua mil) ke perairan Rusia dekat Cape Fiolent, sebuah perkiraan di pantai selatan Krimea dekat pelabuhan Sevastopol, markas besar armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan sebuah kapal patroli perbatasan melepaskan tembakan peringatan dan sebuah jet Su-24 menjatuhkan empat bom di jalur HMS Defender sebagai tanggapan, mendorong kapal itu untuk berbalik. Namun klaim itu dibantah kementerian pertahanan Inggris.

Wakil menteri luar negeri Rusia memperingatkan pada hari Kamis bahwa Moskow akan selalu berjaga-jaga di perbatasannya dan berhak untuk "membom" dalam kasus di mana mereka diabaikan.

"Apa yang bisa kita lakukan? Kita dapat mengajukan banding ke akal sehat, menuntut penghormatan terhadap hukum internasional. Jika ini tidak membantu, kami dapat mengebom tidak hanya ke arah, tetapi juga tepat sasaran, jika rekan-rekan kami tidak mengerti,” kata Sergei Ryabkov seperti dikutip oleh kantor berita Rusia Tass.

"Saya memperingatkan semua orang yang melanggar perbatasan negara Federasi Rusia di bawah slogan navigasi bebas, dari langkah-langkah provokatif seperti itu, karena keamanan negara kita adalah yang utama," tambahnya.

"Integritas wilayah Federasi Rusia tidak dapat diganggu gugat. Perbatasan yang tidak dapat diganggu gugat adalah keharusan mutlak, kami akan menjaga semua ini dengan cara diplomatik, politik dan, jika perlu, militer," tegasnya lagi.

Rusia pada hari Kamis merilis rekaman yang difilmkan dari pembom Su-24 Rusia yang terbang dekat dengan HMS Defender.

Berita BBC Inggris, dimana reporternya, Jonathan Beale berada di dek selama insiden itu, merilis rekaman dari kapal Inggris yang menunjukkan seorang perwira Rusia memperingatkan bahwa dia akan menembak jika tidak mengubah arah.

Setelah peringatan Rusia dikeluarkan melalui radio, Beale mengatakan: "Tembakan dilepaskan, tetapi mereka berada di luar jangkauan". (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES