Pemerintahan

Di Webinar LOCALISE SDGs, Wali Kota Gorontalo Bahas Soal Perluasan Integritas TPB

Kamis, 24 Juni 2021 - 17:44 | 27.24k
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menjadi narasumber pada konferensi diseminasi pembelajaran dan hasil Program LOCALISE SDGs, yang dilakukan secara daring (FOTO: Humas Pemkot Gorontalo)
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menjadi narasumber pada konferensi diseminasi pembelajaran dan hasil Program LOCALISE SDGs, yang dilakukan secara daring (FOTO: Humas Pemkot Gorontalo)

TIMESINDONESIA, GORONTALOWali Kota Gorontalo, Marten Taha menjadi narasumber pada konferensi diseminasi pembelajaran dan hasil Program LOCALISE SDGs, dalam mendorong percepatan pemulihan dari pandemi melalui komitmen dan pelaksanaan percepatan tujuan pembangunan berkelanjutan, Kamis (24/06/2021)

Pada forum dari hasil program LOCALISE SDGs (Leadership, Ownership, and Capacities) for Agenda 2030 Local Implementation and Stakeholders Empowerment yang dilaksana secara daring ini, Wali Kota Gorontalo membahas tentang arah pembangunan Kota Gorontalo dalam hal ini komitmen perluasan integrasi TPB, di dokumen perencanaan daerah. 

Wali Kota Gorontalo Dua Periode ini jelaskan, Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) telah memasuki tahun keenam sejak peluncurannya pada tahun 2015 lalu. LOCALISE SDGs (Leadership, Ownership, and Capacities for Agenda 2030 Local Implementation and Stakeholders Empowerment), adalah sebuah program yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah. Serta asosiasinya dalam melaksanakan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), di 16 Provinsi dan 14 kota di Indonesia. 

Player-Program-LOCALISE-SDGs.jpgPlayer Program LOCALISE SDGs, dalam mendorong percepatan pemulihan dari pandemi melalui komitmen dan pelaksanaan percepatan tujuan pembangunan berkelanjutan. (FOTO: Istimewah)

"Program LOCALISE SDGs dilaksanakan oleh United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG ASPAC) bekerjasama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). LOCALISE SDGs sudah berlangsung sejak tahun 2018, dan juga telah melibatkan asosiasi pemerintah daerah lainnya, yaitu APPSI, APKASI, ADEKSI dan ADKASI," kata Marten Taha

Marten menjelaskan LOCALISE SDGs tidak hanya mendukung advokasi, peningkatan kapasitas dan manajemen pengetahuan TPB bagi pemerintah daerah dan asosiasinya, tapi juga berkontribusi dalam upaya respon dan pemulihan dari pandemi Covid-19 yang sangat berkaitan dengan pencapaian TPB. 

“Dalam hal ini, LOCALISE SDGs telah turut mendukung pemerintah daerah dalam mengatasi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi melalui penyesuaian kegiatan yang ada di bawah program LOCALISE SDGs," ujarnya. 

Marten menambahkan komitmen Pemerintah Kota Gorontalo sendiri dalam upaya pencapaian target dari TPB 2020 -2030, melalui kebijakan dan program pembangunan dalam RPJMD Kota Gorontalo. Dengan program visi misi SMART (Sejahtera, Maju, Aktif. Religi dan Terdidik), mewujudkan kesetaraan bagi masyarakat untuk memperoleh akses layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya yang terjangkau dan berkualitas. 

Kemudian meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang handal di semua sektor publik, serta penguatan kapasitas UMKM, Koperasi dan pengembangan sektor perekonomian primer lainnya. Selanjutnya tentang reformasi birokrasi yang berorientasi pada peningkatan tata kelola, kapasitas organisasi pemerintah, dan kualitas sumber daya aparatur. 

“Berikut, mengembangkan kualitas hidup masyarakat yang religius dan berbudaya, terakhir penguatan daya saing kota sebagai pusat perdagangan dan jasa di Kawasan Teluk Tomini,” ucapnya 

Wali kota dua periode ini mengatakan ada empat pilar capaian TPB Kota Gorontalo yang sampai dengan sekarang ini terus dilaksanakan. Misalnya, pada sektor sosial terdapat lima indikator masing-masing kesehatan gender, pendidikan berkualitas, kehidupan sehat dan sejahtera, tanpa kelaparan dan tanpa miskin. Masing-masing indikator ini sebagian besar mencapai target 30 sampai dengan 50 persen.

"Pada pilar ekonomi sama juga ada lima indikator yakni kemitraan untuk mencapai tujuan, berkurangnya kesenjangan, industri, inovasi dan infrastruktur kemudian pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi terakhir energi bersih dan terjangkau. Rata-rata capaian sudah 40 persen lebih," katanya

Untuk pilar lingkungan hidup, kata Marten, ada enam indikator, yakni ekosistem daratan, ekosistem laut, penanganan perubahan iklim, konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab, kota dan permukiman yang berkelanjutan terakhir air bersih dan sanitasi layak. Marten bilang, capaiannya masih minim yakni 20 persen ke atas  sampai 50 persen khusus penanganan perubahan iklim.

"Sementera terakhir adalah pilar hukum dan tata kelola pemerintahan, yang hampir 50 persen capaiannya dari indikator perdamaian keadilan dan kelembagaan yang tangguh," kata Wali Kota Gorontalo, Marten Taha. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES