Peristiwa Daerah

Heboh Buaya di Bengawan Solo Lamongan, BKSDA: Diduga Lebih dari 2 Ekor

Kamis, 24 Juni 2021 - 11:57 | 74.07k
Penampakan buaya di Bengawan Solo, Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan yang sempat diabadikan warga setempat menggunakan kamera ponsel. (FOTO: Tangkapan Layar Video dari Warga Parengan)
Penampakan buaya di Bengawan Solo, Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan yang sempat diabadikan warga setempat menggunakan kamera ponsel. (FOTO: Tangkapan Layar Video dari Warga Parengan)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur melakukan survei lokasi penampakan buaya di bantaran Bengawan Solo,  Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan.

Sebelum survei dilakukan, tim dari BKSDA Jawa Timur lebih duku berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Dari koordinasi tersebut didapatkan informasi bahwa penampakan buaya di desa setempat baru pertama kali terjadi.

"Informasi yang didapat dari Kepala Desa bahwa selama beliau tinggal di desa tersebut baru ada kemunculan buaya ya pada saat ini, sebelumnya tidak pernah ada, walaupun air bengawan sampai mengering dan bisa dibuat untuk jalan jalan," kata Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Gresik X BKSDA Jawa Timur, Agus Ariyanto, saat dikonfirmasi, Kamis (24/6/2021).

Setelah koordinasi, tim BKSDA Jatim kemudian melakukan survei di Bantaran Sungai Bengawan Solo yang menjadi titik dimana warga setempat melihat buaya menampakkan diri.

"Terdapat 4 titik yang menjadi lokasi kemunculan buaya dengan masing-masing titik berjarak 200-250 meter," kata Agus.

Sayangnya pada saat tim BKSDA Jatim melakukan survei ke lokasi, buaya yang dinantikan ternyata tidak menampakkan diri.

"Saya pas ke sana sore sekitar jam 2, jadi ndak muncul. Namun penduduk sekitar bilang paginya muncul," ujarnya.

Namun dari penelusuran dan pengamatan yang dilakukan di empat titik tersebut, BKSDA memperkirakan buaya yang ada di sekitar wilayah tersebut tidak hanya dua ekor seperti dugaan warga, melainkan ada sekitar 3-4 ekor buaya muara.

"Jumlah buaya tersebut diperkirakan 3-4 ekor, satu berukuran besar, kemudian 3 ekor lainnya masih berukuran kecil sekitar 1,5 meter sampai 2 meter," tuturnya.

Sementara terkait penyebab kemunculan buaya di wilayah Desa Parengan tersebut, Agus mengatakan bahwa kemungkinan dikarenakan kondisi air di muara Bengawan Solo.

"Sepertinya fenomena mas, mungkin air muara terlalu asin, jadi naik (ke hulu sungai) buayanya," kata Agus.

Selain kondisi air, kemungkinan lain yang membuat buaya-buaya muara tersebut naik ke hulu adalah keberadaan mangsa.

"Saya tanya warga emang ikannya banyak di sekitar situ," tuturnya.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, BKSDA Jatim mengimbau kepada warga Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan untuk lebih berhati-hati, waspada serta mengurangi aktivitas di Bengawan Solo karena jarak bantaran sungai dengan permukiman warga cukup dekat.

"BKSDAjuga akan memasang papan informasi atau peringatan untuk menambah kehati-hatian masyarakat. Karena saat ini baru ada 1 papan peringatan yang dipasang oleh BPBD Lamongan. Minimal di setiap titik kemunculan buaya ada 1 papan peringatan," kata Agus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES