Kopi TIMES

Dilema Konser Musik Dikala Pandemi

Kamis, 24 Juni 2021 - 13:00 | 68.63k
Elfryda Amelia Dhamayanti, Mahasiswi Digital Public Relations Telkom University.
Elfryda Amelia Dhamayanti, Mahasiswi Digital Public Relations Telkom University.

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Sebuah konser musik rock di masa pandemi diselenggarakan di Negara Paris, Prancis pada tanggal 29 Mei 2021 lalu di Paris Acoor Arena. Dikutip dari Suara.com, konser tersebut dihadiri 5000 orang yang diwajibkan untuk menggunakan masker dan merupakan objek penelitian Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah Prancis Hal ini diikuti oleh beberapa negara lainnya guna untuk uji coba melihat seberapa besar potensi kerumunan bisa dilakukan secara aman melalui konser.

Siapa yang tidak kangen menonton konser musik? Menikmati musik di antara kerumunan bersama orang tersayang menjadi sebuah kesan tersendiri ketika menonton konser. Sudah setahun lebih setelah pandemi Covid-19 melanda dan membatasi kita semua untuk berkumpul. Semua dilakukan secara virtual. Lalu, apakah Indonesia masuk kategori aman untuk melaksanakan konser musik?

Melihat kondisi pandemi di Indonesia saat ini, kasus positif Covid-19 terus meningkat dan hanya berkurang sedikit. Hal ini merujuk terhadap masih kurangnya awareness masyarakat terhadap protokol kesehatan yang berlaku, seperti tidak memakai masker dan berkerumun. Walaupun sudah diberi pembatas atau diminta untuk menjaga jarak, masih banyak masyarakat “bebal” dan tetap berkerumun dalam satu tempat/ antrian. Berita-berita hoax pun mendukung kurangnya awareness masyarakat terhadap Covid-19

Jika Indonesia mengikuti negara lain yang telah mengadakan konser, apakah hal itu merupakan keputusan tepat? Penulis merasa akan menjadi kontra dan bukan keputusan yang tepat untuk saat ini. Kalimat “melaksanakan acara sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku” nantinya akan susah diterapkan di area konser. Penulis merasa bahwa kalimat itu hanya omong kosong belaka karena antusiasme penonton terhadap artis yang tampil tidak mampu membatasi mereka.

Indonesia belum masuk kategori negara yang “aman” untuk mengadakan konser mengingat jumlah kasus positif dan mortalitas akibat Covid-19 yang terus meningkat. Penerapan protokol kesehatan hingga vaksin tidak mampu menjamin kita semua dalam penurunan angka penularan Covid-19 di Indonesia.

Semua lembaga pemerintah telah mengetatkan peraturan mengenai kegiatan yang mengundang kerumunan. Saat ini, meningkatnya tingkat kasus positif akibat klaster lebaran dan telah munculnya wabah mutasi virus Covid-19 varian Delta dimana tingkat penularannya mencapai 50% menjadi rekor bagi Indonesia. Berbagai rumah sakit mulai kolaps dan tidak menerima pasien Covid-19 lantaran lonjakan yang terus meningkat hingga tidak ada bed yang tersisa. 

Alternatif  bagi yang kangen nonton konser tanpa khawatir dengan tingkat penularan adalah menonton konser virtual di rumah atau drive-in. Di era ini, kalian bisa mencari-cari informasi mengenai konser virtual ataupun konser drive-in melalui platform sosial media atau platform OTA (online travel agent). Kebanyakan konser virtual berbayar namun tentu harganya jauh lebih murah dibanding menonton offline. Jika beruntung, kalian bisa menemukan konser gratis dan bisa ditonton melalui platform online seperti youtube. 

Cukup bermodal tiket, kuota internet, sambil menikmati camilan selama konser virtual terasa jauh lebih nyaman dan tidak menguras tenaga karena berada dirumah sendiri. Bahkan kalian tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan lainnya seperti biaya transportasi ataupun biaya makan. 
Menonton konser secara drive-in juga sama menyenangkan. Cukup membeli tiket, kalian sudah bisa menonton konser dengan aman di dalam mobil bersama teman tanpa bersinggungan dengan orang lain secara langsung. 

Opsi lain untuk menonton artis favorit selain menonton konser adalah dengan mengikuti jumpa penggemar secara virtual, menonton sesi siaran langsung atau rekaman konser sebelum pandemi di platform instagram atau youtube. 

Walaupun beberapa negara di belahan benua lain telah melaksanakan konser musik sebagai penelitian kerumunan di kala pandemi, Indonesia sebaiknya tetap fokus dalam penurunan kasus Covid-19. Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memperketat aturan protokol kesehatannya sehingga peningkatan kasus positif terus melonjak. 

Menonton konser secara virtual tidak kalah mengasyikkan walau suasana ramainya kurang dapat. Selain itu, kita juga dapat menghemat pengeluaran dan tenaga dibandingkan dengan kita menonton konser offline. Secara tidak langsung, kita telah mematuhi protokol kesehatan yang berlaku karena tidak berkerumun dalam satu tempat.

***

*) Oleh: Elfryda Amelia Dhamayanti, Mahasiswi Digital Public Relations Telkom University.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES