Ekonomi

Wujudkan Inklusi Keuangan Bagi UMKM, BI Jember Minta Semua Pihak Mau Kerja Sama

Selasa, 22 Juni 2021 - 18:46 | 54.55k
KpwBI Jember serta Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Jember saat mensosialisasikan pelatihan kelembagaan koperasi. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)
KpwBI Jember serta Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Jember saat mensosialisasikan pelatihan kelembagaan koperasi. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Jember, Jawa Timur untuk meningkatkan kapasitas usahanya, sekaligus mendorong terciptanya inklusi keuangan bagi masyarakat luas.

Melalui perwujudan inklusi keuangan, masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan dan pelaku usaha kecil menengah dapat mengakses pelayanan keuangan untuk masalah finansial atau bisnis mereka.

"(Namun) dalam pelaksanaanya, pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif tidak dapat dilakukan oleh Bank Indonesia sendiri," kata Prayogo Mulyo Utomo, Manager KPwBI Jember saat melakukan sosialisasi kelembagaan koperasi di Balai Desa Sukorambi, Selasa (22/6/2021). Sosialisasi tersebut diikuti oleh sekitar 30 pelaku UMKM di Jember.

Karena itu, Prayogo mengatakan diperlukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga atau instansi terkait sebagai upaya mendukung agar program inklusi keuangan dan pengembangan perekonomian dapat berjalan dengan baik. 

"Bank Indonesia akan terus melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga keuangan, akademisi, maupun lembaga terkait lainnya," tuturnya. 

Dalam kesempatan sosialisasi tersebut, Bank Indonesia juga mengenalkan manfaat koperasi yang merupakan bagian dari perwujudan inklusi keuangan kepada pelaku UMKM.

"Melalui fasilitasi kegiatan pelatihan atau sosialisasi ini, ke depan diharapkan pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitas usahanya yang pada gilirannya dapat memperoleh akses terhadap layanan keuangan formal," tegasnya. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Kabupaten Jember Arismaya Parahita mengatakan, sosialisasi inklusi keuangan dan manfaat koperasi kepada pelaku UMKM tersebut perlu menjadi perhatian serius semua pihak.

"Bagi kami, apa yang diinisiasi oleh BI harus kita sambut dengan sebaik-baiknya. Pesertanya harus serius, follow up-nya harus betul-betul dilakukan dengan baik berupa pendampingan," kata Arismaya.

Arismaya menilai bahwa kelompok masyarakat yang perlu memperoleh pelatihan maupun pendampingan tentang inklusi keuangan yakni kaum ibu.

Alasannya, para ibu memegang peran penting dalam rumah tangga untuk mengelola keuangan rumh tangga.

"Apabila ibu-ibu berdaya insyaallah keluarga itu sejahtera," ujarnya.

Selain itu, Arismaya juga mengatakan bahwa kaum ibu juga perlu mengetahui manfaat koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga maupun meningkatkan produksi UMKM miliknya.

"Saya harapkan koperasi dalam inklusi keuangan yang digagas adalah koperasi produksi bukan konsumen. Dan ibu-ibu bisa memproduksi yang mempunyai nilai tambah, apakah kopi, sayur, ketela rambat, ketela pohon dan jangan dijual gelondongan. Supaya apa yang akan dibentuk bisa dibina oleh BUMDes, dibantu modal. Jadi melalui penyertaan modal dari BUMDes ke koperasi," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES