Pasukan Junta Militer Myanmar Bentrok dengan PDF

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perang saudara pecah di kota Mandalay, Myanmar sejak Selasa pagi setelah junta militer tiba-tiba menyerang pangkalan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).

Junta Militer Myanmar yang telah menggunakan peralatan perang seperti kendaraan lapis baja dan senjata otomatis hingga granat dan penembak jitu.

Dilansir The Irrawaddy, pasukan Junta dilaporkan tiba-tiba menyerbu sebuah asrama sekolahan tempat para pejuang PDF bermarkas di bangsal Hton Tone sekitar pukul 7.30 pagi.

Pasukan junta militer selama penumpasan terhadap protes anti-rezim di Yangon.(FOTO B:The Irrawaddy)

"Mereka mengendus kami. Mereka datang ke markas kami di antara jalan 111 dan 112 di Jalan 54 dan kami menembak mereka saat mereka datang," kata penanggung jawab unit perang gerilya kota Mandalay PDF yang menggunakan nama samaran Bo Tun Tauk Naing.

Para pejuang PDF menarik diri dari pangkalan ketika rekan-rekan mereka dari bagian lain kota bergegas menyelamatkan mereka.

"Saya mendengar tiga pejuang kami terluka. Kami belum tahu berapa banyak yang ditahan. Senjata kami akan disita jika mereka mampu menyerbu markas kami. Tapi mereka tidak akan ditangkap jika pasukan kita berhasil mundur,” ujar Bo.

Pasukan junta menggunakan granat dalam pertempuran, kata PDF. Pasukan junta juga menggunakan penembak jitu dan kendaraan lapis baja dalam bentrokan tersebut.

“Pasukan junta tiba sekitar pukul 7 pagi dan melepaskan tembakan di jalan 111 dan 54. Itu bukan penembakan yang berat. Kemudian terjadi baku tembak antara pukul 08.00 hingga 08.30. Sejauh ini, pasukan junta belum menggerebek rumah-rumah. Tapi mereka menahan setiap orang yang terlihat,” kata seorang warga, Hton Tone Ward.

Dia mengatakan, mendengar suara senapan mesin dan granat. Penduduk setempat tinggal di dalam rumah selama baku tembak.

Mandalay PDF di Myanmar dibentuk oleh pejuang perlawanan lokal yang menjalani pelatihan militer yang diberikan oleh kelompok etnis bersenjata. Mereka beroperasi di bawah Pemerintah Persatuan Nasional paralel.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement