Peristiwa Daerah

Sumenep Kekurangan Vaksinator, Begini Situasi Vaksinasi Covid-19 Massal di Lapangan

Selasa, 22 Juni 2021 - 16:58 | 32.01k
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid 19. (FOTO: Ach. Qusyairi Nurullah/TIMES Indonesia)
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid 19. (FOTO: Ach. Qusyairi Nurullah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMENEP – Instruksi presiden soal kewajiban pemerintah daerah untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 massal, sebanyak 5 ribu sasaran perhari menjadi tantangan tersendiri Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Sebab, kuota tenaga vaksinator di Sumenep terbatas atau minim bila harus memenuhi target tersebut.

Hal itu disampaikan Bupati Sumenep, Achmad Fauzi. Menurutnya, melakukan vaksinasi massal dengan sasaran yang banyak harus ditopang dengan ketersediaan tenaga vaksinatornya. Apalagi masyarakat Sumenep memiliki 7 kecamatan kepulauan yang jauh dari akses daratan.

Meski begitu, Fauzi mengaku akan mencari cara lain di tengah keterbatasan vaksinator yang dimiliki Pemkab Sumenep.

"Ini tantangan bagi kami. Karena sudah perintah presiden. Awalnya kami menarget 3 ribu sasaran perhari. Tetapi, setelah meluasnya penyebaran covid-19 dengan varian baru itu, untuk melindungi masyarakat, presiden menargetkan 5 ribu agar penyebaran virus corona tidak terjadi lagi," kata Fauzi pada TIMES Indonesia, Selasa (22/6/2021).

Vaksinasi Covid 19 bPelaksanaan Vaksinasi Massal Covid-19 Di Kabupaten Peragaan. (FOTO: Prokopim Pemkab Sumenep)

Disinggung soal strategi yang dimaksud, Fauzi tidak memberikan jawaban pasti. Hanya saja, dia mengaku bahwa sosialisasi pentingnya vaksin kepada masyarakat dari berbagai kalangan digalakkan lebih massif. Sehingga warga memiliki kesadaran untuk melakukan vaksin tanpa harus dipaksa.

Kondisi di Lapangan

Kondisi kegiatan vaksinasi massal di lapangan berjalan dengan baik tanpa ada pretensi dan penolakan dari masyarakat. Namun, banyak warga yang melakukan vaksin bukan karena kesadaran pentingnya menjaga kekebalan dari virus corona.

Contoh kasus misalnya, di Kecamatan Lenteng, Sumenep, banyak warga yang bersedia divaksin covid-19 karena ingin mendapat bantuan. Kabar yang tersebar di masyarakat, warga yang telah mendapatkan bantuan dari pemerintah harus disuntik vaksin bila terus ingin mendapatkan bantuan sosial.

"Kalau tidak vaksin, katanya bantuannya akan dicabut," kata Pak Ahmad, pada TIMES Indonesia.

Ahmad merinci, kabar yang tersiar dibanyak desa se Lenteng, penerima PKH dan bansos berupa sembako wajib mengikuti vaksinasi covid-19. Karena itu, vaksinasi virus corona di Kecamatan Lenteng berjalan lancar.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES