Kopi TIMES

Radio Edukasi sebagai Sumber Belajar

Selasa, 22 Juni 2021 - 16:34 | 135.01k
Eka Khristiyanta Purnama; Penulis: Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek.
Eka Khristiyanta Purnama; Penulis: Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masa pandemi yang masih berlangsung saat ini menyebabkan dunia pendidikan terus beradaptasi dan mencari terobosan. Bagaimanapun, hampir semua murid, guru dan orang tua mengalami pengalaman belajar berbeda-beda, yang masing-masing membutuhkan waktu beradaptasi di masa pandemi ini. Terlebih sekolah, yang tentu selalu dituntut harus dapat memberikan pelayanan pendidikan bagi para siswa supaya tidak ada learning loss. Alternatif media baru pembelajaran adalah radio pendidikan atau Radio Edukasi (RE). 

Menurut Masduki (2001) bahwa radio pendidikan merupakan media radio yang dapat difungsikan untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan, sesuai dengan peran ideal radio sebagai media publik yaitu penyampai informasi, pendidikan, dan hiburan. Keberadaan RE menjadi salah satu sumber belajar atau media pendidikan yang telah dikembangkan oleh Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Rasanya, tidak salah tatkala Kemendikbudristek melaksanakan pengkajian dan pengembangan media radio untuk pendidikan. Peran lain Kemendikbudristek juga memiliki fungsi untuk mengkaji, merancang, membuat model, mengelola sarana dan peralatan, serta memfasilitasi semua pengembangan model dan pemanfaatan media radio untuk pendidikan. Semuanya terkonsolidasikan dalam agenda RE untuk dipersembahkan kepada rakyat Indonesia. 

Saat ini, keberadaan RE merupakan wadah untuk mengimplementasikan hasil-hasil pengembangan program media audio/radio pendidikan. Bahkan, RE juga menyiarkan berbagai materi pendidikan yang dikemas dengan santun, cerdas, dan menghibur serta disiarkan dalam berbagai bentuk program acara. Konten siaran yang disajikan RE bahkan terdiri atas media audio pendidikan, baik untuk pendidikan formal, nonformal maupun informal. 

Secara substansi, materi pendidikan yang dirancang dan dikembangkan oleh RE telah mencakup pendidikan formal menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Semuanya merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Begitu juga untuk pendidikan nonformal, yaitu jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang sekaligus pendidikan informal (jalur pendidikan keluarga dan lingkungan).

Sumber Belajar

Pada dasarnya, radio merupakan media pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar (learning resources). Lebih jauh dapat pula kita kemukakan bahwa sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan peserta didik sehingga memungkinkan terjadinya perilaku belajar.  Peran siaran radio pendidikan diyakini sebagai salah satu sumber belajar bernilai ekonomis, praktis, mudah, fleksibel dan sesuai tujuan. Program belajar disiarkan melalui RE merupakan siaran pembelajaran berbagai mata pelajaran yang dikemas dengan berbagai format sajian yang menarik. 

Program RE dijadikan sebagai bahan belajar suplemen bagi sekolah karena bisa menunjang kegiatan pembelajaran. Bahkan, peran RE sebagai radio pendidikan juga turut menjadikan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan. Misalnya, anak bisa menikmati kembali cerita atau dongeng melalui radio, sekalipun hanya dengan karakteristiknya berupa “suara”, namun bisa bangkitkan daya imajinasi anak. Minimal, keberadaan RE mengikuti perkembangan baru yang memberikan nuansa positif dalam penyebarluasan informasi pendidikan. 

Penulis berkeyakinan bahwa meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai program pendidik turut serta meningkatkan kemauan masyarakat agar terlibat dalam menyukseskan program pendidikan yang dicanangkan pemerintah. Bisa jadi masyarakat sudah mulai memahami bahwa sumber belajar tidak hanya sekedar sebagai media pembelajaran, namun hakikatnya mengandung makna lebih luas dan kompleks. Dengan demikian, lantas pemikirannya terbuka bahwa segala sesuatu yang diprediksikan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran, dapat dikatakan sebagai sumber belajar. 

Berpijak dari realitas ini, maka sesungguhnya RE tidak hanya mendukung proses pembelajaran. Bahkan, keberadaan RE terbukti dimanfaatkan secara maksimal untuk kegiatan pembelajaran. Sehingga tidak salah bila kemudian ada anggapan bahwa eksistensi RE semakin kokoh mengingat dapat dikatakan sebagai salah satu jenis sumber belajar.

Sebagai sumber belajar, RE dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena materi pembelajaran dapat disiarkan melalui RE dengan cara merancang sesuai kebutuhan sasaran pendengar (peserta didik, guru, dan masyarakat pemerhati pendidikan). Kedua, dengan memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada peserta didik. Ketiga, dengan memberikan informasi yang akurat dan terbaru. Keempat, dengan membantu memecahkan masalah pendidikan, dan terakhir dengan memberikan berbagai informasi yang disiarkan seputar dunia pendidikan. 

***

*)Oleh : Eka Khristiyanta Purnama; Penulis: Koordinator Substansi Produksi Media Pembelajaran dan Pengembangan Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Madya Pusdatin Kemendikbudristek.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES