Peristiwa Daerah Bulan Bung Karno

Jejak Hunian Soekarno di Mojokerto, Jalan Pahlawan hingga Jalan Raden Pamuji

Senin, 21 Juni 2021 - 22:39 | 57.26k
Ilustrasi sosok Soekarno kecil di Mojokerto. (Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi sosok Soekarno kecil di Mojokerto. (Dok. TIMES Indonesia)
FOKUS

Bulan Bung Karno

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Kehidupan masa kecil Soekarno di Mojokerto tidak dapat dipisahkan dalam sejarah seorang Soekarno. Bapak revolusioner, bapak proklamator, seorang presiden pertama Republik Indonesia. Di Mojokerto sendiri mempunyai sisi kelam kehidupan Soekarno.

Dalam Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Karya Cindy Adams Soekarno kecil tumbuh hidup satu keluarga berjumlah 4 orang.

"Dengan kakaku perempuan Sukarmini, yang umurnya dua tahu lebih tua dariku, kami merupakan satu keluarga yang terdiri empat orang. Gaji bapak 25 rupiah sebulan. Dikurangi sewa rumah kami di jalan Pahlawan 88, neraca menjadi 15 rupiah dan dengan kurs satu dollar waktu itu sekitar 45 rupiah," terang Soekarno kepada Cindy Adams.

Jalan pahlawan nomor 88 itu dulunya bernama jalan Oostenweg atau jalan timur nomor 88. Nama jalan itu kemudian diubah menjadi jalan pahlawan. Selanjutnya namanya kembali berganti menjadi jalan Gajahmada sampai hari ini.

Rumah sewaan keluarga Soekarno itu kini digunakan untuk dealer Gemini di jalan Gajahmada (nomor 82).

Pada saat Kusno berumur 11 tahun, sempat menderita sakit tipes. Digambarkan oleh Soekarno penyakitnya membuatnya mendekati kematian.

"Saat aku berumur 11 tahun aku terkena penyakit tifus. Selama dua bulan aku terbaring tidak berdaya di ambang pintu kematian. Aku hanya tergantung pada keyakinan suci Bapak untuk mempertahankan hidupku. Selama dua setengah bulan penuh Bapak tidur di kamarku untuk menjagaku. Dia berbaring di atas lantai semen yang lembab, beralaskan tikar tipis dan usang, tepat di bawah tempat tidurku yang terbuat dari bambu," terang Soekarno kepada Cindy Adams.

Setelah sembuh dari penyakitnya, keluarga Soekarno pindah ke jl. Raden Pamuji.

"Setelah aku sembuh, kami pindah ke Jalan Residen Pamuji. Rumah ini tidak lebih baik keadaannya, tetapi setidak-tidaknya lingkungannya kering. Kamar-kamarnya terletak di ujung gang yang panjang dan gelap. Yang paling kecil kamarku, dengan jendela loteng sebagai ganti lubang udara," terang Soekarno dalam karya Cindy Adams.

Untuk menambah pundi-pundi keuangan, keluarga soekarno menerima indekos.

"Tiga orang guru bantu dari sekolah Bapak dan dua orang kemenakan seumurku," jelas Soekarno.

Pada saat itu ketika usia Bung Karno 11 tahun, Bapaknya menjadi mantri guru di Inlandsche School yang saat ini disahkan menjadi Cagar Budaya Kota Mojokerto yaitu SDN Purwotengah.

Kepala Sekolah SDN Purwotengah, Endang Pujiastutik menceritakan bahwasanya jalan Residen Pamuji tepat berada di belakang SDN Purwotengah.

"Kamar Soekarno di belakang sini, ya daerah belakang sekolah ini. Ini ada petanya yang saya dapat dari Kushartono," terang Endang kepada TIMES Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES