Wisata

Kisah Presiden Soekarno Bersemedi di Punden Kaliuluh Pacitan

Minggu, 20 Juni 2021 - 01:32 | 158.21k
Suasana Punden Kaliuluh tempat Semedi Presiden Ke 1 RI, Soekarno yang sudah di renovasi (FOTO: Yusuf For TIMES Indonesia)
Suasana Punden Kaliuluh tempat Semedi Presiden Ke 1 RI, Soekarno yang sudah di renovasi (FOTO: Yusuf For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Selain terkenal dengan keindahan dan panorama pantainya, Pacitan juga memiliki sisi sejarah penting salah satunya adalah petilasan Presiden Ke-1 RI, Soekarno yang pernah singgah untuk bersemedi.

Tepatnya di Desa Klesem Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang diberi nama di Punden Kaliuluh. Pada masa itu Presiden Soekarno datang sebelum Indonesia merdeka.

"Berdasarkan komunikasi dengan para sesepuh, sejarah tentang Desa Klesem ada kaitan erat dengan situs sejarah Pok Punden, yaitu tempat para tokoh sesepuh singgah, salah satunya adalah Presiden RI pertama Soekarno untuk bersemedi yang kini dinamakan Punden Kaliuluh," kata Kepala Desa Klesem, Mansuri, Sabtu (19/6/2021).

Punden-Kaliuluh-tempat-Semedi-Presiden-Ke-1-RI-Soekarno-2.jpg

Namun, saat ditanya tahun berapa dia pun tidak bisa memastikan yang jelas sebelum kemerdekaan tiba. Agar tidak diketahui bahwa dirinya orang penting Soekarno mengubah nama dengan sebutan Dollah atau Abdullah.

"Sebelum era kemerdekaan Presiden Soekarno pernah singgah dan semedi di Punden Kaliuluh dan memakai nama samaran Dolah atau Abdullah," imbuhnya.

Bahkan tempat tersebut juga sempat menjadi petilasan Kanjeng Sunan Kalijaga, tak jauh dari Punden ada sebuah batu yang menjadi tempat shalatnya, lain itu pun sumber mata air sebagai tempat ber wudlu.

Punden-Kaliuluh-tempat-Semedi-Presiden-Ke-1-RI-Soekarno-3.jpg

Lebih lanjut, Mansuri menceritakan pada tahun 1950 an datang seorang tokoh dari Keraton Yogyakarta Ndoro Den Ayu, pun datang semedi.

Pada masa itu sempat memberikan sebuah rumput kepada salah satu warga untuk disimpan yang kemudian berubah menjadi emas.

"Saat Ndoro Den Ayu mencari kerang di pesisir pantai Kaliuluh membawa rumput di tangannya lalu diberikan kepada salah satu warga, saat disimpan di rumah berubah menjadi emas," terangnya.

Menurut keyakinan warga setempat, Punden Kaliuluh, sepeninggalan Ndoro Den Ayu yang kembali ke Keraton, terdapat sebuah sumber mata air yang berada di antara dua Desa, Sidomulyo dan Klesem yang kini akan dimanfaatkan airnya untuk masyarakat setempat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES