Peristiwa Internasional

Pekerja Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Mulai Divaksin

Sabtu, 19 Juni 2021 - 14:43 | 53.45k
Gubernur Tokyo Yuriko Koike (kiri) saat menyaksikan pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di sebuah observatorium di lantai 45 kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo. (FOTO: Japan Today/AP)
Gubernur Tokyo Yuriko Koike (kiri) saat menyaksikan pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan di sebuah observatorium di lantai 45 kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo. (FOTO: Japan Today/AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah tarik ulur tentang penonton Olimpiade Tokyo 2020 yang belum dipastikan, para pekerja dan anggota media yang akan bekerja di momen Olimpiade dan Paralimpiade mulai Jumat (18/6/2021) divaksin oleh Pemerintah metropolitan Tokyo.

Dilansir Japan Today, vaksinasi itu disaksikan oleh Gubernur Tokyo, Yuriko Koike. Vaksinasi itu dilaksanakan di sebuah observatorium di lantai 45 kantor pusat pemerintah daerah, yang saat ini ditutup untuk umum karena pandemi, dan diberi pengarahan tentang proses inokulasi.

Pemerintah metropolitan Tokyo menargetkan akan menginokulasi sekitar 2.500 orang per hari hingga akhir Agustus dengan vaksin Pfizer Inc. yang disediakan oleh Komite Olimpiade Internasional.

Yuriko Koike yang  mengunjungi pusat vaksinasi itu juga mendapat penjelasan tentang proses inokulasi.

Berdasarkan perjanjian dengan perusahaan farmasi AS dan IOC, Jepang telah mengamankan dosis Covid-19 untuk sekitar 40.000 pekerja terkait dengan Olimpiade Tokyo, yang akan dibuka pada 23 Juli, dan Paralimpiade dimulai pada 24 Agustus.

Mereka yang memenuhi syarat untuk inokulasi menggunakan dosis termasuk staf dan sukarelawan yang akan bekerja di desa atlet dan tempat kompetisi, media terakreditasi dan petugas kesehatan.

Sementara penyelenggara Jepang mengatakan vaksinasi virus corona tidak wajib bagi orang-orang yang bekerja di atau berpartisipasi dalam Olimpiade atau Paralimpiade. IOC  menekankan hal itu akan berkontribusi pada permainan yang aman dan terjamin diadakan di tengah pandemi.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, Kamis menyatakan niatnya untuk mengadakan pertandingan dengan penonton domestik yang hadir, asalkan mereka mengikuti serangkaian pedoman anti-virus seperti tidak ada sorakan keras dan wajib mengenakan masker.

Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade 2020 juga telah memutuskan melarang penggemar luar negeri.

Penyelenggara sedang dalam pembicaraan tentang topi penonton untuk tempat, keputusan yang diharapkan didasarkan pada rencana pemerintah untuk mengizinkan kehadiran hingga 10.000 di acara olahraga di prefektur yang tidak dalam keadaan darurat, selama tidak melebihi 50 persen dari kapasitas tempat.

Atlet Olimpiade Jepang sendiri juga mulai menerima suntikan vaksin pada 1 Juni 2021. IOC mengatakan 75 persen calon penduduk desa Olimpiade dan Paralimpiade, termasuk sekitar 15.000 atlet, telah divaksinasi atau dijadwalkan untuk divaksinasi, dengan angka yang akan meningkat menjadi lebih dari 80 persen saat pertandingan dimulai.

Peluncuran vaksinasi di Jepang dimulai pada bulan Februari, pertama dengan petugas kesehatan dan kemudian diperluas ke mereka yang berusia 65 tahun ke atas pada bulan April.

Meskipun vaksinasi meningkat dengan cepat, tingkat inokulasi negara itu jauh tertinggal dari negara-negara maju lainnya. Beberapa kota, perusahaan, dan pusat vaksinasi massal yang dikelola negara Jepang baru-baru ini mulai memberikan suntikan kepada orang-orang di bawah 65 tahun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES