Peristiwa Internasional

Korea Utara Bersiap Dialog Bahkan Konfrontasi dengan Amerika Serikat

Jumat, 18 Juni 2021 - 13:00 | 28.89k
Kim Jong-un juga memamerkan kekuatan militer besar-besarkan dengan rudal barunya, baru-baru ini.(FOTO: Screenshot BBC)
Kim Jong-un juga memamerkan kekuatan militer besar-besarkan dengan rudal barunya, baru-baru ini.(FOTO: Screenshot BBC)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-unmengatakan, negaranya perlu bersiap untuk dialog utamanya siap sepenuhnya menghadapi konfrontasi dengan Amerika Serikat.

Sebelumnya Korea Utara menolak upaya pemerintahan Joe Biden untuk menjalin hubungan diplomatik.

Dalam rapat pleno komite pusat Partai Buruh Korea yang berkuasa di Pyongyang, Kamis, Kim menguraikan strateginya soal hubungannya dengan Washington dan kecenderungan kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang baru muncul.

Ini menandai pertama kalinya Kim secara langsung mengomentari pemerintahan Biden.

Kim-Jong-un.jpgKim Jong-un menyaksikan unjuk kekuatan militernya dari atas di Pyongyang.(FOTO :Screenshot BBC)

Dalam kesempatan Rapat komite pusat Partai Buruh yang berkuasa yang dimulai minggu itu, Kim juga  mengakui bahwa negaranya sedang menghadapi persoalan kelurangan.pangan.

Menurut outlet Media Pemerintah Kprut, KCNA, Kim juga mengatakan mereka perlu "terutama untuk sepenuhnya siap menghadapi konfrontasi untuk melindungi martabat negara dan kepentingannya untuk pembangunan independen", serta untuk menjamin lingkungan yang damai dan keamanan Korea Utara.

Dengan tajam, Kim menyerukan dan segera bereaksi dan mengatasi situasi yang cepat berubah dan upaya berkonsentrasi untuk mengambil kendali yang stabil dari situasi di semenanjung Korea.

Hubungan Kim dengan pemerintahan Biden sejauh ini penuh dengan ketegangan.

Tentara-Korea.jpgTentara Korea Utara. (FOTO: Screenshot BBC)

Sebelum pemilihan AS, Biden menyebut Kim sebagai "preman", dan beberapa hari sebelum pelantikan Biden, Korea Utara memamerkan kekuatan dengan parade militer besar-besaran yang memamerkan rudal baru.

Kim Jong-un juga  menyaksikan  pertunjukan militer besar yang disiarkan oleh media pemerintah di Korea Utara itu.

Pada bulan April, Biden menyebut Korea Utara sebagai ancaman serius bagi keamanan global, yang memicu tanggapan marah dari Korea Utara yang mengatakan pernyataan itu mencerminkan niat Biden untuk terus menegakkan kebijakan bermusuhan.

Baru-baru ini, Washington menyelesaikan tinjauan kebijakan Korea Utara dan mengatakan bahwa Amerika Serukat akan terus bertujuan untuk denuklirisasi lengkap pada akhirnya di semenanjung Korea.

Biden telah menjanjikan pendekatan yang ditandai dengan diplomasi dan "pencegahan keras".

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki mengatakan bahwa kebijakan negaranya tidak akan fokus pada pencapaian kesepakatan besar, juga tidak akan bergantung pada kesabaran strategis.

"Amerika Serikat bahkan akan mengejar pendekatan praktis yang dikalibrasi yang terbuka untuk dan akan mengeksplorasi diplomasi dengan Korea Utara," katanya, seraya menambahkan bahwa pihaknya akan fokus untuk membuat kemajuan praktis.

Kim Jong-un sebelumnya telah bertemu dengan pendahulu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Donald Trump pada tiga kesempatan, tetapi pembicaraan tentang denuklirisasi dengan Korea Utaraitu terhenti. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES