Peristiwa Daerah

Pakai Udeng Using Banyuwangi, Anggota DPD RI Ali Ridho Melongo Kagumi Jaran Goyang

Kamis, 17 Juni 2021 - 19:36 | 64.41k
Anggota DPD RI Ali asal Banten, Ali Ridho Azhari saat berkunjung ke Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Anggota DPD RI Ali asal Banten, Ali Ridho Azhari saat berkunjung ke Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Anggota DPD RI Ali Ridho Azhari dibuat melongo dengan kearifan lokal masyarakat Banyuwangi. Kedatangannya ke Bumi Blambangan ini disambut dengan ragam kebudayaan lokal setempat. Mulai dari sambutan aneka tarian Gandrung hingga diberikan cinderamata berupa udeng khas masyarakat Using Banyuwangi, Jawa Timur.

Setelah sebelumnya berwisata di destinasi De Djawatan Banyuwangi, Ali Ridho melanjutkan safarinya ke desa adat Kemiren, Kamis (17/6/2021).

Sebelum memasuki rumah adat di Desa Kemiren, Ali Ridho sayup-sayup mendengar alunan gamelan Using. Rupanya serangkaian sambutan sudah menunggunya di dalam bangunan seluas sekitar 169 meter persegi ini. Bangunan ini merupakan rumah ada suku Using setempat dengan konsep kuno tanpa menggunakan paku ataupun besi lainnya.

Sembari menikmati kue khas lokal, Ali Ridho disuguhkan sedikitnya tiga tarian khas Banyuwangi. Masyarakat setempat juga memberikan udeng Using sebagai bentuk penghormatan sekaligus sebagai simbol mantra agar Senator RI tersebut jatuh cinta terhadap Banyuwangi.

"Udeng ini adalah pakaian khas Using Banyuwangi. Kami persembahkan tarian Gandrung Jaran Goyang dan udeng tersebut. Ini tarian mistis pemikat hati seseorang. Semoga beliau nantinya terpikat dan sudi balik lagi ke Banyuwangi," kata Wowok Meriyanto, tokoh adat setempat.

Di desa adat ini, Ali Ridho kembali terhipnotis kesekian kalinya. Setiap sajian yang diberikan, tak luput dari dokumentasi smartphone miliknya. Disini, Ia dikenalkan dengan ragam kebudayaan dan kuliner Banyuwangi. Mulai kuliner ayam kesrut, rujak soto, kue kucur hingga kopi arabika khas masyarakat setempat.

"Wah kental sekali ya budaya Banyuwangi. Lagi-lagi ini bisa dibuat contoh dari tiap kegiatan di daerah saya. Budaya dan pariwisata bisa jadi kolaborasi yang baik untuk memasarkan produk-produk daerah. Bisa ini diadopsi," kata Ali Ridho.

Ali-Ridho-Azhari-2.jpg

Entah berapa kali politisi asal Banten ini memuji Banyuwangi. Diusianya yang sangat muda ini, Ia sudah berhasil duduk di kursi DPD RI. Sebanyak 349.450 suara masyarakat mempercayainya sebagai wakil aspirasi mereka. Sebab itu, Ia merasa penting untuk melakukan studi banding dan terus belajar banyak hal dari daerah-daerah maju.

"Banyak yang bisa dipelajari dari Banyuwangi ini. Budaya, strategi pemasarannya, dan tata kelola wisatanya. Bagaimana akhirnya banyak bermunculan wisata-wisata si sini. Saya harus banyak belajar disini," katanya.

Ia pun memberikan apresiasinya terhadap Pemerintah Daerah setempat yang telah membumikan kebudayaan lokal secara masif. Langkah ini, menurutnya mampu melindungi para seniman dan melestarikan setiap adat dan kesenian lokal.

"Setiap acara selalu diawali dengan tarian Gandrung. Ini luar biasa. Seniman dan kebudayaan lokal tetap terjaga dengan strategi semacam ini. Kebijakan yang sangat baik menurut saya," katanya.

Layaknya Banyuwangi, Ali Ridho pun sebenarnya juga telah menerapkan kebijakan serupa di Banten. Setiap tamu yang datang, atau kunjungan kerja Kementerian atau Kedubes selalu diberikan oleh-oleh khas Banten. Namun, dengan pengalamannya di Banyuwangi ini, Ia berikhtiar akan lebih menyempurnakannya lagi.

"Program dan strategi yang disampaikan Bupati Banyuwangi sangat bagus. Saya belajar disini. Bagaimana akhirnya nanti bisa diadopsi dan harapannya bisa merubah mindset dan SDM di Banten. Alih-alih disitu saja, bagaimana bisa memikat tamu dari luar daerah datang ke wilayah kami," jelasnya.

Ia menilai, saat ini arus budaya global sangat santer masuk ke Indonesia. Sebab itu, dari segi penampilan dan kebiasaan masyarakat saat ini cenderung berkiblat ke budaya asing. Sebab itulah, menurutnya penting setiap daerah untuk melestarikan kebudayaan dengan cara-cara kearifan lokal. Sehingga, kebudayaan lokal tidak akan hilang dan tetap lestari.

"Sebagaimana diketahui saat ini budaya kebarat-baratan sudah masuk di Indonesia. Beberapa remaja sekarang sudah mulai lupa dan ikut arus budaya asing. Sebab itu program dan kebijakan pemerintah daerah sangat penting bisa merubah mindset masyarakat ini," jelasnya.

Secara terpisah, Wakil Bupati Banyuwangi Pakde Sugirah memberikan apresiasinya kepada Ali Ridho. Diusianya mudanya ini, Ali Ridho bersedia menimba ilmu dari banyak daerah. Pakde Sugirah juga menyampaikan terimakasihnya karena Ali Ridho sudi memakai dan membawa pulang udeng khas Banyuwangi.

"Terimakasih mas Ali Ridho Azhari dari DPD RIsudah datang di Banyuwangi. Semoga kunjungan kesini ada pengalaman baru yang dibawa pulang. Sebagaimana diketahui, Banyuwangi ini kaya akan adat dan budayanya. Masyarakatnya juga ramah dan kami Pemkab Banyuwangi menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal," kata Pakde Sugirah.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES