Peristiwa Daerah

Cara Amankan Budidaya Ginseng Petani Banyuwangi

Rabu, 16 Juni 2021 - 20:57 | 85.18k
Wakil Bupati Banyuwangi, H Sugirah saat memanen buah ginseng di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi (Foto: Hafid Nurhabibi/ TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Banyuwangi, H Sugirah saat memanen buah ginseng di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi (Foto: Hafid Nurhabibi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Berbagi ide dan duduk bersama kuatnya pengalaman. Barangkali itu yang menjadi landasan Wakil Bupati Banyuwangi, Pakde Sugirah untuk berbagi cara menjaga potensi pengembangan ginseng, salah satu produk pertanian yang sangat menjanjikan bagi petani di Kabupaten Banyuwangi,  Jawa Timur.

Selain harga yang terbilang tinggi, khasiat ginseng juga menjadi alasan pentingnya hasil bumi ini untuk dikonsumsi dan dijadikan ramuan kesehatan paling digandrungi seantero tanah air hingga di dunia.

Ginseng.jpg

Membaca situasi pasar serta potensi produksi ginseng di Banyuwangi, Pakde Sugirah ingin petani memperhatikan pola penanaman untuk menjaga kualitas dan nilai jual ginseng, agar menjadi sumber yang tetap memberikan kesejahteraan bagi para petani.

Untuk itu, saat memanen langsung tanaman ginseng di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Pakde Sugirah tak sedikitpun ingin melihat petani di Bumi Blambangan, merasakan pahitnya kegagalan produksi dan strategi marketing penuh resiko. Maklum sebelum menjadi Wabup Banyuwangi, Sugirah memang seorang petani yang tak asing lagi dengan pasang surut bercocok tanam.

"Tanaman ginseng ini sebenarnya adalah komoditi yang menjanjikan, karena semua bisa dimanfaatkan, mulai buah, daun hingga akarnya. Jangan sampai terjadi seperti tanaman lain, ketika petani berantusias akan terjadi penurunan harga, oleh karena itu sebelum jauh kesana kita suruh antisipasi agar tetap menjanjikan," kata Pakde Sugirah, Rabu (16/6/2021).

Sugirah-2.jpg

Pernyataan Kader militan PDI Perjuangan ini bukan tanpa alasan, beberapa tahun silam, potensi budidaya buah naga berhasil menghipnotis para petani untuk beramai-ramai mengembangkan, hingga tak sadar ketika produksi membeludak, terjadilah penurunan harga signifikan dan membuat petani rugi bersama-sama. Tentu sebagai Pemerintah Daerah, tak ingin petani Banyuwangi jatuh dilubangi yang sama.

"Managemen pasca panen dan penanaman harus dipelajari para petani, kalau produsen itu banyak dan konsumen itu-itu saja maka akan terjadi penurunan harga," cetus Wakil Bupati Banyuwangi, Pakde Sugirah mengajak petani menjaga dan mempelajari potensi pengembangan ginseng di Kabupaten Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES