Ekonomi

Peluang Pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional di Era Pandemi Covid-19

Rabu, 16 Juni 2021 - 20:21 | 69.05k
Webinar Association of Researchers in Communication, Humanities, Informatics & Engineering (ARCHIE). (Foto: Tangkapan layar Zoom)
Webinar Association of Researchers in Communication, Humanities, Informatics & Engineering (ARCHIE). (Foto: Tangkapan layar Zoom)

TIMESINDONESIA, MALANG – Era Pandemi Covid-19 membuat banyak sektor babak belur. Association of Researchers in Communication, Humanities, Informatics & Engineering (ARCHIE) menggelar Webinar meningkatkan gairah pelaku UMKM memasarkan produknya di pasar internasionaldi tengah kondisi pandemi Covid-19.

Webinar bertajuk Model Komunikasi Bisnis dan Koneksi dengan Thailand bagi UMKM Indonesia berlangsung secara daring, via aplikasi Zoom diikuti sekitar 100 peserta, Rabu (16/6/2021).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Vice President Archie Dr Siswantini, Founder Archie Dr Ulani Yunus, ex. Deputy Chief of Mission Embassy of the Republic of Indonesia in Bangkok Dicky Komar, ex. Passage to ASEAN Officer Rangsit University Adre Zaif Rachman, Atase Perdagangan KBRI Bangkok Flora Susan dan Ketua Umum PBA Dr Ary Zulfikar.

Vice President Archie Dr Siswantini, mengatakan persembahan dari Archie bagi UMKM dan peneliti ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengikuti dinamika model komunikasi bisnis dengan Thailand.

"Semoga acara ini dapat beri sumbangan ide bagi UMKM mengembangkan jejaring bisnisnya dengan mitra yang ada di Thailand. Bagi peneliti, bisa mengembangkan riset mereka bagai UMKM memasarkan produknya bukan hanya di dalam negeri," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) Dr Ary Zulfikar, SH., MH menyampaikan materinya yang berjudul Peluang UMKM Menembus Pasar Internasional.

Webinar-3.jpg

Ia mengatakan bahwa kesiapan pelaku UMKM Indonesia bergantung pada peningkatan partisipasi angkatan kerja. Memang, kata dia, pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh pada sektor bisnis.

"Kita harus memahami akses penggunaan Smartphone bagi UMKM dalam menjalankan kegiatan usaha. Memang penggunaan Smartphone lebih tinggi daripada PC/Laptop. Sisanya dilakukan secara manual," ungkapnya.

Menurutnya, perbandingan jumlah pelaku UMKM Indonesia dan Thailand masih dikuasi Indonesia. Hal itu disebabkan karena populasi Indonesia lebih tinggi dari Thailand.

"Peluang kita bisa lebih besar asal bisa meningkatkan produktivitas dan inovasi," terangnya.

Dr Ulani Yunus juga menambahkan, Indonesia bisa tidak terkalahkan dalam sektor bisnis jika mengembangkan produk yang tidak dimiliki dan tidak bisa ditiru oleh negara lain.

"Kita bisa mendesign produk kita harus jadi payung merah di antara payung-payung hitam. Harus berani tampil berbeda. Kita punya batik dimana warisan kekayaan leluhur kita ini diakui dunia," tegasnya.

Lebih jauh, Ulani menawarkan konsep komunikasi dan pola pengembangan bisnis yakni dengan digital marketing. Namun selain itu, ada hal lain yang ia tawarkan. Yakni connecting ke diaspora atau orang-orang Indonesia yang ada di luar negeri.

"Itu jauh lebih gampang," imbuhnya.

Ke depan, komunitas pelaku UMKM Indonesia dan para diaspora bisa membuat forum online di telegram atau WhatsApp grup atau bahkan aplikasi khusus agar produknya cepat tembus di pasar internasional. "Saya ingin bisa pelaku UMKM fashion dan merchandise yang itu khas Indonesia. Kita harapkan imigran menjadi mediator UMKM di Indonesia agar membantu pemasaran di negara yang mereka tempati," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES