Peristiwa Daerah

Hebat, Pelajar SMK Negeri 1 Juwiring Klaten Ciptakan Hand Sanitizer Elektrik

Rabu, 16 Juni 2021 - 18:18 | 168.85k
Arya N, siswa SMK Negeri 1 Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menunjukkan cara kerja hand sanitizer elektrik infra merah buatannya. (FOTO: SMK Negeri 1 Juwiring for TIMES Indonesia)
Arya N, siswa SMK Negeri 1 Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menunjukkan cara kerja hand sanitizer elektrik infra merah buatannya. (FOTO: SMK Negeri 1 Juwiring for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KLATEN – Pelajar SMK Negeri 1 Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berhasil menciptakan hand sanitizer elektrik dengan model sensor otomatis.

Dengan alat ini, seseorang tidak perlu lagi menggunakan tangan ketika akan mengambil sanitizer. Sebab, alat ini dilengkapi sensor infra merah dari jarak 15 centi meter.

“Kami senang akhirnya dapat membuat inovasi hand sanitizer elektrik infra merah,” kata Arya N kepada TIMES Indonesia, Rabu (16/6/2021).

Kepala SMKN 1 Juwiring Drs Y Widiyanto MT mengaku senang dan bangga terhadap para siswanya yang berhasil membuat inovasi hand sanitizer elektrik infra merah. Apalagi, para inovator tersebut berhasal dari Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Multimedia (MM).

“Ini membuktikan anak-anak kami dapat berprestasi dan berkarya dibidang teknologi,” terang Widiyanto MT kepada TIMES Indonesia, Rabu (16/6/2021).

Hand-Sanitizer-Elektrik-2.jpgGuru Pembimbing, Yusron Buana Syaid bersama dua inovator menunjukkan hand sanitizer elektrik infra merah. (FOTO: SMK Negeri 1 Juwiring for TIMES Indonesia)

Keberhasilan para siswa tersebut tentu tak dapat dilepaskan dari peran para guru pembimbing. Ketelatenan guru membuat para siswa dapat menerima arahan ilmu dan dapat mengimplementasikan dalam sebuah karya inovasi.

“Ide membuat hand sanitizer elektrik itu datang dari para siswa sendiri. Mereka prihatin karena banyak warga yang masih menggunakan tangan ketika akan mengambil sanitizer di tempat publik. Dengan alat ini tentu warga akan lebih merasa aman dan nyaman,” jelas Widiyanto.

Guru Pembimbing, Suryawan Nugrahanto mengatakan, awalnya dirinya sedikit kesulitan ketika akan memberikan pelatihan kepada para siswa. Proses robotic tak lepas dari basic dasar elektronika, sehingga dirinya harus mengajari siswa dengan tekun selama kurang lebih sepuluh hari.

“Kami selaku guru pendamping awalnya sedikit kesulitan, karena siswa harus diajari dari awal seperti menyolder dan mengenalkan komponen elektronika dari yang kecil hingga pembuatan casing atau box handsanitizer tetap kami arahkan,” kata Suryawan.

Hand-Sanitizer-Elektrik-3.jpgWakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Eny Tarbiyatun menunjukkan hand sanitizer elektrik infra merah buatan siswanya. (FOTO: SMK Negeri 1 Juwiring for TIMES Indonesia)

Guru Pembimbing lain, Yusron Buana Syaid mengatakan, saat mengajar dirinya mengenalkan perpaduan elektronika dengan system computer atau micro controller kepada para siswa. Sebab, alat tersebut tidak lepas dari system instalasi computer dengan beberapa software.

Cara kerja hand sanitizer ini sendiri mengunakan power batre 12volt. Baterainya tahan selama sekitar 2 hari, tergantung dari setingan semprotannya. Namun demikian, baterai dapat di charge ulang agar dapat di digunakan lagi.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Eny Tarbiyatun mengatakan, saat ini alat hand sanitizer elektrik buatan siswanya sedang dipatenkan. Ia berharap, alat tersebut dapat diproduksi secara massa dan dijual ke masyarakat luas.

“Sehingga, para siswa mendapatkan keuntungan dari penemuan inovasi teknologi tersebut,” terang  Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Juwiring, Kabupaten Klaten, Eny Tarbiyatun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES