Pemerintahan

Dari Papua ke Banyuwangi, Bupati dan Ketua DPRD Biak Numfor Usung Niat Belajar

Rabu, 16 Juni 2021 - 16:04 | 37.49k
Bupati Banyuwangi saat memberikan salam namaste kepada Bupati dan Ketua DPRD Biak Numfor. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi saat memberikan salam namaste kepada Bupati dan Ketua DPRD Biak Numfor. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIBupati Biak Numfor, Provinsi Papua, Herry Ario berniat mempelajari cara Kabupaten Banyuwangi mengembangkan pariwisata. Bahkan Herry mengajak Ketua DPRD Biak Numfor, Milkha Rumaropen, dan 46 pejabat, kepala distrik dan lurah.

"Kami ingin belajar berbagai program dan arah kebijakan Banyuwangi. Tidak hanya pariwisata saja sebenarnya, namun juga masalah keuangan, tata kelola pemerintahan dan manajemen masyarakat," kata Herry.

Herry menjelaskan Biak Numfor yang merupakan pulau tersendiri di Papua memiliki banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan. Secara histori sejak perang dunia II telah dijadikan salah satu pangkalan perang. 

Bupati Banyuwangi b

Ia mengaku, Biak Numfor punya bandara sepanjang 3,6 km dan pelabuhan. Selain histori sejarah, juga ada potensi kelautan, di mana LIPI telah mengeluarkan 81 spot diving seperti terumbu karang maupun kapal perang yang tenggelam.

"Kami melihat ada beberapa kesamaan potensi dengan Banyuwangi, yakni terkait pariwisata dan perikanan. Karena itu kami ingin belajar di sini bagaimana mengembangkan semua potensi ini," urai Herry.

Menurut dia, kedatangannya ke Banyuwangi ini karena Banyuwangi dinilai mampu mengubah imej daerahnya. Dari yang semula acap dikenal kota santet, kini menjadi kota yang dikenal wisatanya.

“Kami ingin perubahan transformasi juga terjadi di tempat kami. Sekaligus kami juga ingin belajar yang lain tentang bagaimana pelayanan publik lewat smart kampung, manajemen tata kelola kependudukan lewat aplikasi yang ada, dan banyak lagi," ujar Herry.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani  menyambut baik keinginan Bupati Biak Numfor dan jajarannya untuk belajar. "Silakan saja apa yang positif dari Banyuwangi bisa diambil dan diterapkan di sana," ujar Ipuk.

Terkait pariwisata, Ipuk menerangkan bahwa Banyuwangi mengembangkan ekowisata, yakni menjadikan alam serta budayanya sebagai daya tarik daerah.

“Mendengar cerita dari Pak Bupati terkait daerahnya, banyak hal yang sebenarnya bisa kami sharing dalam mengembangkan wisata daerah. Saya juga banyak belajar bagaimana potensi bahari di sana dikembangkan,” kata Ipuk. 

Untuk saat ini, lanjut Ipuk, pihaknya tengah berkonsentrasi bagaimana melakukan upaya pemulihan ekonomi daerah, namun di satu sisi penanganan covid 19 harus tetap dijalankan. Apalagi pariwisata juga menjadi salah satu bagian dari upaya pemulihan ekonomi rakyat.

"Namun, pariwisata yang telah mengadopsi gaya hidup baru (new Normal). Destinasi, rumah makan, maupun penginapan boleh beroperasi namun harus mendapat sertifikasi dari satgas covid 19. Itu cara kami melindungi pengunjung,” kata Ipuk.

Selain lewat pariwisata, peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Banyuwangi juga dilakukan dengan mendorong tumbuhnya pelaku usaha sektor mikro. "Baik melalui berbagai pelatihan, bantuan modal usaha, memfasilitasi perijinan, dan lain-lain sehingga semua sektor menggeliat," pungkas Ipuk dalam kunjungan Bupati Biak Numfor dan DPRD Biak Numfor, Papua. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES