Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Infrastruktur Pembelajaran Online Yang Kuat Adalah Kunci Masa Depan Pendidikan Tinggi

Rabu, 16 Juni 2021 - 09:06 | 31.13k
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – COVID-19 mengubah masa depan pembelajaran online—dan para pemimpin institusional yang cerdas akan memperhatikan apa yang diperlukan untuk bertahan. Seperti diketahui bahwa semakin banyak perguruan tinggi memilih pendekatan pembelajaran online sepenuhnya atau full online learning. Untuk menunjang itu, infrastruktur pembelajaran online wajib menjadi perhatian.

Memang, tidak ada institusi yang diharapkan untuk merakit infrastruktur pembelajaran online yang komprehensif dalam semalam. Sebagian besar Perguruan Tinggi yang mulai berinvestasi dalam pendidikan online sebelum COVID-19 membayangkannya sebagai proyek setidaknya lima hingga 10 tahun. Para pionir dalam pembelajaran online telah berinovasi selama beberapa dekade dan masih belum menyempurnakan setiap aspeknya. Namun, ada beberapa langkah awal ke arah yang benar yang dapat diambil Perguruan Tinggi untuk merancang dan menyempurnakan infrastruktur pembelajaran online mereka.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pertama di antaranya adalah mengutamakan konsistensi. Siswa dan instruktur sama-sama membutuhkan pengalaman pengguna yang konsisten, baik mereka belajar atau mengajar secara online. Hal Ini mungkin tampak seperti saran yang jelas di zaman di mana keajaiban teknik seperti smartphone dan layanan streaming telah melatih sebagian besar dari kita untuk mengharapkan pengalaman yang mulus dan intuitif dari teknologi kita.  Membangun konsistensi ke dalam infrastruktur dan desain pembelajaran online menghasilkan banyak manfaat. Siswa menghabiskan lebih sedikit waktu untuk mencari tahu perbedaan dalam setiap kursus atau program yang mereka ambil. Akhirnya, hal ini memberikan dasar untuk mengukur kursus terhadap satu sama lain dan menilai metrik seperti hasil siswa dan kinerja fakultas.

Skeptis pembelajaran online terkadang menuduh bahwa penekanan pada konsistensi ini berarti mengorbankan kreativitas atau pengalaman unik bagi siswa. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. Faktanya, sama seperti di lingkungan kampus, pengalaman siswa bergantung lebih dari keterampilan dan dedikasi dosen yang memimpin kursus—bukan metode penyampaian materi pembelajaran. Dosen yang mahir melibatkan mahasiswa secara aktif dalam proses pembelajaran baik dengan pengajar secara langsung maupun dengan sesama mahasiswa adalah kuncinya.

Perguruan Tinggi juga perlu mencurahkan waktu dan energi untuk merancang kurikulum khusus untuk lingkungan online. Beberapa sekarang akan memiliki siswa yang tersebar di zona waktu berbeda. Mereka akan memerlukan opsi fleksibel untuk mengakses sesi kursus kapan pun mereka bisa. Administrator dan instruktur sama-sama harus menyediakan sumber daya dan dorongan yang memotivasi siswa untuk tertarik pada partisipasi dan kemajuan satu sama lain.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Namun, kita seharusnya tidak mengharapkan setiap Perguruan Tinggi tradisional berubah menjadi pusat pendidikan online dalam semalam. Tetapi mereka harus tetap berusaha untuk belajar dan meningkatkan infrastruktur pembelajaran online mereka selama periode ini, daripada hanya bertahan. Terlepas dari tantangan yang ada, ada banyak wawasan yang dapat kita peroleh dari eksperimen nasional yang hebat ini, termasuk nilai jangka panjang dari akses masyarakat yang lebih besar ke pembelajaran online. Jika kita melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan transisi yang tidak terduga ini, pada akhirnya kita akan merugikan siswa, dan masa depan pendidikan tinggi. Sebuah kerugian besar.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Ganjar Setyo Widodo, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES