Ekonomi

DPR RI Dukung Industri Perbankan Terlibat Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional 2021

Rabu, 16 Juni 2021 - 08:47 | 40.41k
Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto saat memberikan keterangan pers di Jakarta (foto: Instagram/Dito Ganinduto)
Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto saat memberikan keterangan pers di Jakarta (foto: Instagram/Dito Ganinduto)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganinduto mendukung industri perbankan, dilibatkan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terdampak dampak pandemi covid-19.

Menurut Dito, dukungan itu muncul karena peran perbankan sangat luar biasa. Dia menegaskan dengan hadirnya kredit dari sektor perbankan ke pelaku UMKM, maka akan membantu pemulihan ekonomi nasional.

Politisi Partai Golkar tersebut berharap, dukungan tersebut tidak hanya datang dari DPR RI, namun juga juga terlibat aktif dalam melakukan sosialisasi. Jika semua bergerak maka semua solusi akan direspon dengan baik, oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab.

“Di samping itu, perbankan menjadi tulang punggung, atau kunci PEN, dengan membantu memulihkan pembiayaan baik sektor sektor yang terdampak agar tetap berbenah di masa pandemi COVID-19, bahkan dapat melakukan ekspansi usahanya,” kata Dito di Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Oleh karena itu, dia menjelaskan bahwa DPR RI sampai saat ini terus melakukan monitoring realisasi PEN. Semua kebijakan yang dilakukan terus menjadi perhatian utama, terutama di sektor UMKM.

Salah satunya, kata dia, dampak dari pemberlakuan pembatasan aktivitas sosial di ruang publik. Kebijakan tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap pelaku UMKM. Dia meminta agar pemerintah juga memikirkan masalah itu.

“Hal itu juga diakibatkan adanya pembatasan yang dilakukan pemerintah. Sehingga kondisi tersebut sangat berpengaruh pada arus kas pelaku usaha,” imbuhnya.

Untuk diketahui mulai awal tahun 2021, beragam kebijakan ekonomi dilakukan pemerintah untuk menanggulangi dampak dari pandemi covid-19. Contohnya, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sebesar Rp 699,43 triliun. 

Kemudian, dana itu meningkat dari alokasi sebelumnya yang sebesar Rp 695,2 triliun atau meningkat 20,63% dari realisasi anggaran PEN 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, kenaikan anggaran ini diharapkan bisa menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional terutama mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2021. 

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha menjelaskan bahwa anggaran PEN 2021 berfokus pada lima bidang yakni, kesehatan sebesar Rp 176,3 triliun, perlindungan sosial Rp157,4 triliun, dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi Rp186,8 triliun, insentif usaha dan pajak Rp 53,9 triliun, serta program prioritas Rp125,1 triliun.

“Memang melihat pertumbuhan ekonomi 2020 yang lalu, pertumbuhan kita masih memiliki daya tahan, karena pemerintah melakukan kebijakan ekonomi yang cepat dan terukur dan lebih dari biasanya. Kalau kita lihat ada fleksibilitas dalam APBN untuk melakukan realokasi dan refocusing,” kata Kunta Wibawa.

Menurutnya, dengan kebijakan tersebut tren pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan sejak kuartal II-IV 2020. 

“Diharapkan juga meningkat di kuartal I 2021 ini. Oleh karena itu APBN tetap jadi countercyclical dan program vaksinasi diharapkan efektif sehingga pemulihan ekonomi bisa diperkuat,” kata Kunta Wibawa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES