Peristiwa Daerah

Cegah Kerumunan, Polda Metro Jaya Razia Nobar Euro 2020

Rabu, 16 Juni 2021 - 08:15 | 28.04k
Kasat Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono (foto: Dokumen humas.polri.go.id
Kasat Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono (foto: Dokumen humas.polri.go.id

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kasat Patwal Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menegaskan, polisi akan menindak tegas warga yang memaksa nonton bareng (nobar) sepak bola Piala Eropa atau Euro 2020.

Menurut Argo, kegiatan nobar tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja. Mereka harus ditindak karena akan menimbulkan kerumunan, dan penumpukan masa.

Oleh karena itu, dia menegaskan Polda metro jaya tidak akan tinggal diam. Para petugas keamanan akan ditugaskan untuk melakukan Operasi Yustisi Covid-19. 

"Kami gelar rutin Operasi Yustisi Covid-19 dengan sasaran titik kerumunan di ruang publik dan jalan protokol utama," kata Argo di Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Argo juga mengimbau agar masyarakat tidak lengah terhadap penularan pandemi covid-19. Dia mengusulkan lebih baik warga nonton Piala Eropa dari rumah masing-masing saja.

Dalam penerapan pelaksanaan operasi yustisi ini, polisi akan dibantu oleh aparat kemanan gabungan dari unsur TNI dan Satpol PP.

"Polda Metro Jaya akan mengerahkan ratusan personel, untuk menyisir tempat-tempat yang dicurigai akan menjadi lokasi nobar. Mereka akan dibagi secara kelompok dan acak," ucapnya.

Dia juga menjamin, kegiatan patroli nobar tersebut akan berjalan dengan lancar. Semua sudah diatur oleh masing-masing pimpinan yang bertugas di lapangan.

"Sekali jalan 100 personel dibagi dua kelompok, kita operasi umumnya dari jam 22.00 WIB sampai 00.00 WIB," kata Argo.

Peningkatan Kasus

Sementara itu, Kasus Covid-19 di sejumlah wilayah di Indonesia dilaporkan semakin meningkat. Peningkatan kasus itu di antaranya di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Bahkan Pemprov DKI Jakarta melalui Kepgub No. 759 Tahun 2021 dan Ingub No. 39 Tahun 2021 kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 28 Juni 2021.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun Instagram @aniesbaswedan, Selasa (15/6/2021) juga menyebut, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, kondisi pandemi di Ibu Kota menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, karena peningkatan terjadi terus-menerus dan signifikan, terutama pascalibur lebaran.

“Adanya varian baru Covid-19 yang berasal dari luar negeri juga harus terus diwaspadai, terutama varian Delta B1617.2 yang sudah bertransmisi di Jakarta,” kata Anies Baswedan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES