Peristiwa Internasional

Pawai Bendera Israel Berlangsung Melalui Kota Tua Yerusalem

Rabu, 16 Juni 2021 - 07:21 | 58.67k
Dalam foto arsip 10 Mei 2021 ini, warga Israel mengibarkan bendera nasional selama parade Hari Yerusalem, di Yerusalem. (foto: AP PHOTO/ARIEL SCHALIT)
Dalam foto arsip 10 Mei 2021 ini, warga Israel mengibarkan bendera nasional selama parade Hari Yerusalem, di Yerusalem. (foto: AP PHOTO/ARIEL SCHALIT)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMarch of The Flag, Pawai bendera oleh Nasionalis sayap kanan Israel tetap berlangsung melalui Yerusalem Timur, setelah belasan warga Palestina ditangkapi ketika saat memprotes kegiatan itu.

Pasukan keamanan Israel juga memasang pagar besi di jalan-jalan menuju Gerbang Damaskus untuk menghalangi masuknya orang-orang Palestina.

Provokativ Israel itu dinilai telah membangkitkan kembali ketegangan dengan Palestina dan menciptakan tantangan aeal bagi pemerintaha baru Israel.

Pawai tersebut merupakan ujian bagi pemerintah baru Israel yang rapuh serta gencatan senjata lemah yang mengakhiri serangan 11 hari Israel bulan lalu di Gaza.

Setidaknya 256 warga Palestina meninggal dunia termasuk 66 anak-anak. Sementara di pihak Israel 13 orang meninggal dunia termasuk dua anak-anak oleh roket yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata Palestina di Gaza.

Pasukan Israel secara paksa juga telah memindahkan puluhan warga Palestina dari luar Gerbang Damaskus Kota Tua dalam momen March of The Flag itu.

Bahkan mereka juga  telah menangkap setidaknya 17 warga Palestina dan lusinan lainnya diserang dan dipindahkan secara paksa dari alun-alun Gerbang Damaskus yang mengarah ke Kota Tua.

Ratusan orang Palestina di daerah kantong yang terkepung itu menggelar unjuk rasa menentang apa yang disebut 'March of the Flags' yang berlangsung di Yerusalem Timur yang diduduki.

March of the Flags adalah acara untuk memperingati ulang tahun pendudukan Israel tahun 1967 di bagian Timur Kota.

"Hak untuk berdemonstrasi adalah hak di semua negara demokrasi," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Omer Bar-Lev.

"Polisi siap dan kami akan melakukan segala daya kami untuk melestarikan benang koeksistensi yang rumit," katanya lagi.

Namun orang-orang Palestina memandang pawai tersebut sebagai provokatif karena pemukiman Yahudi memamerkan  kedaulatan mereka atas wilayah yang diduduki.

Aneksasi Israel atas Yerusalem Timur sejak perang enam hari tahun 1967 itu pun tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat Internasional.

Masyarakat Internasional menyatakan, status akhir kota itu harus menjadi masalah negosiasi antara kedua belah pihak.

March of the Flags atau parade bendera menandai peringatan pendudukan Israel tahun 1967 di bagian timur kota Yerusalem itu telah menciptakan ketegangan tingkat tinggi karena disitu ada rencana pemindahan paksa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES