Pendidikan

TIMES Indonesia Berbagi Tips Menjaga Brand untuk Produk UMKM Indramayu

Selasa, 15 Juni 2021 - 23:04 | 69.78k
Kegiatan pelatihan pemasaran digital dengan penambahan soft skill oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu. (FOTO: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Kegiatan pelatihan pemasaran digital dengan penambahan soft skill oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu. (FOTO: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYUTIMES Indonesia sebagai media berjejaring nomor 1 di Indonesia, berbagi tips kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indramayu, Jawa Barat.

TIMES Indonesia memberikan tips menjaga brand untuk memaksimalkan pemasaran produk UMKM Kabupaten Indramayu.

Materi disampaikan dalam kegiatan pelatihan pemasaran digital dengan penambahan soft skill oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Indramayu.

General Manager TIMES Indonesia Cirebon Raya, Nurhidayat didapuk menjadi pembicara dalam forum yang digelar di Hotel Wiwi Perkasa, Selasa (15/6/2021).

"Yang pertama harus dipahami bahwa brand bukanlah merk," ujar Nurhidayat.

Perindustrian-dan-Perdagangan-Kabupaten-Indramayu-2.jpg

Brand, menurutnya, lebih luas dari sekedar merk, logo, produk dan slogan. Brand merupakan citra dan kesan publik kepada suatu produk atau perusahaan. Brand lebih bersifat emosional dan mempengaruhi alam bawah sadar.

"Maka kesan baik dan citra baik itulah yang harus dibangun oleh sebuah produk," ujar Nurhidayat.

Ia menggambarkan, banyak produk atau perusahaan yang telah sukses membangun brand sehingga kesan dan citra baik melekat di hati konsumen. Kesan dan citra baik itulah yang menjadi kunci keberhasilan dalam pemasaran.

"Membangun dan menjaga brand sama dengan menjaga keberlanjutan usaha. Gagal menjaga brand, maka sulit menjaga keberlanjutan produk atau usaha," ujar Nurhidayat.

Adapun cara membangun brand, kata Nurhidayat, diantaranya dengan menonjolkan keunikan dan kelebihan produk yang dimiliki. Unik atau perbedaan tersebut bisa dari segi kualitas maupun kuantitas. 

"Semakin banyak keunikan atau perbedaan dengan produk lain maka semakin baik. Contoh paling mudah, ketika anda memiliki usaha keripik singkong, apa keunikannya, dari sisi rasa, harga maupun kemasan," ujar Nurhidayat.

Perindustrian-dan-Perdagangan-Kabupaten-Indramayu-3.jpg

Cara kedua adalah menyampaikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki produk tersebut secara berulang-ulang dan menggunakan media yang tepat. Manfaatkan berbagai media seperti media massa, media sosial dan media lainnya.

Ia berharap produk dari para pelaku UMKM Indramayu dapat berkembang dan menjadi brand besar di Indonesia.

Smentara itu, Plt Kepala Diskoperindag Indramayu, Didi Riadi menjelaskan, kegiatan pelatihan pemasaran digital dengan penambahan soft skill merupakan upaya pemerintah dalam membangkitkan ekonomi di masa pandemi.

UMKM Kabupaten Indramayu diharapkan dapat terus berkembang dan maju dengan segala keadaan.

"Pandemi bukan halangan dan justru menjadi pendorong agar kita lebih kreatif dan inovatif," ujar Didi.

Dalam kegiatan tersebut juga hadir Kepala Bidang Koperasi dan UKM Diskoperindag Indramayu, Rosidah serta Staf Bupati Indramayu bidang UMKM, Ato Susanto dan Evi Rahmawati. Selain Nurhidayat dua pembicara lain merupakan akademisi dari Fakultas Teknik Universitas Wiralodra Indramayu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES