Hoaks dan Minimnya Sosialisasi Penyebab Lansia di Tasikmalaya Enggan Divaksin
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Tingkat kesadaran dan partisipasi warga lanjut usia (lansia) di Kota Tasikmalaya, untuk mengikutivaksinasi Covid-19 masih minim. Hal tersebut diduga lantaran masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi akibat kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
Dalam Rapat Evaluasi Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Kota Tasikmalaya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat memaparkan hingga saat ini per tanggal 14 Juni 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 bagi lansia untuk dosis pertama baru 9.635 orang. Sedangkan, untuk dosis kedua baru 4.624.
Sejumlah anggota Komite Penanggulan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Kota Tasikmalaya menyimak pemaparan perihal vaksinasi bagi lansia dalam acara evaluasi yang dipimpin langsung oleh PLT Wali Kota Tasikmalaya, HM Yusuf (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
"Cakupan vaksinasi lansia di Tasikmalaya masih minim sekali untuk dosis pertama saja baru 13 persen, sedangkan untuk dosis kedua baru 6,50 persen," paparnya, Selasa (15/6/2021).
Diperlukan berbagai upaya agar pelaksanaan vaksinasi lansia ini dapat terlaksana sesuai dengan target yang telah ditetapkan, untuk cakupan lansia di Kota Tasikmalaya sebanyak 71.166 orang.
Uus menambahkan, kurangnya sosialisasi vaksinasi terhadap lansia menjadi salah satu penyebab minimnya partisipasi lansia. Sebagian warga tidak mengetahui adanya vaksinasi gratis untuk lansia.
Tangkapan layar Data Cakupan Vaksinasi bagi Lansia pada acara Evaluasi Kerja Komite Penganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kota Tasikmalaya, (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Selain itu, keterbatasan mobilisasi pada lansia juga menjadi salah satu faktor rendahnya target sehingga, diperlukan adanya pendamping dan alat transportasi untuk menuju ke pelayanan kesehatan.
Faktor keluarga selaku pendamping lansia, terutama dari pihak anak-anaknya sebagian besar berdomisili jauh dari para orang tua lansia. Sehingga, tidak mendapatkan izin untuk pelaksanaan vaksin.
Ia menyampaikan paling banyak ditemui di lapangan adalah kurangnya informasi terhadap keamanan vaksin dan informasi hoaks banyak mempengaruhi lansia di Kabupaten Tasikmalaya, sehingga takut untuk vaksinasi Covid-19. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |