Pemerintahan

Bupati Bandung Launching Aplikasi Bedas Online dan Retribusi KIR Gratis

Selasa, 15 Juni 2021 - 22:03 | 109.28k
Bupati Bandung Dadang Supriatna me-launching aplikasi BEDAS Online dan outlet layanan Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (PKB/KIR) baru di Pasar Majalaya, Selasa (15/6/21). (FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia
Bupati Bandung Dadang Supriatna me-launching aplikasi BEDAS Online dan outlet layanan Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (PKB/KIR) baru di Pasar Majalaya, Selasa (15/6/21). (FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, BANDUNGBupati Bandung Dadang Supriatna me-launching aplikasi BEDAS Online dan outlet layanan Pemeriksaan Kendaraan Bermotor (PKB/KIR) baru di Pasar Hewan Majalaya, Selasa (15/6/21). 

Inovasi yang digagas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung ini, merupakan upaya peningkatan layanan bagi masyarakat pengusaha jasa angkutan.

Aplikasi BEDAS Online, merupakan aplikasi yang dapat digunakan pemilik jasa angkutan, untuk melakukan registrasi KIR secara online. Sedangkan outlet KIR di Pasar Majalaya, akan menambah titik layanan KIR yang mana sebelumnya sudah tersedia di Soreang, Baleendah, Cileunyi dan Margaasih.

“Penambahan outlet dan aplikasi BEDAS Online dari Dishub ini, tentu mempermudah pelanggan dan masyarakat pengusaha jasa angkutan. Tidak lagi bingung kemana harus melakukan KIR, karena titik layanannya sudah ditambah. Untuk registrasi KIR pun, sekarang bisa pakai HP,” jelas Bupati Dadang Supriatna.

Dadang Supriatna b

Dengan sistem online, dalam upaya mendukung smart city sebagai salah satu prioritas dalam program 99 kerjanya, Bupati Bandung berharap keterlambatan proses KIR karena panjangnya antrian pelanggan, dapat dihindari.

“Sebelum ada aplikasi, untuk melakukan registrasi KIR saja para pengusaha angkutan di kita seringkali tidak tepat waktu. Titik penambahan layanan di Pasar Hewan Majalaya ini, tentu upaya kita dalam rangka jemput bola, mendekatkan layanan KIR kendaraan di wilayah Majalaya dan sekitarnya,” tutur Dadang Supriatna.

Pengecekan kondisi kendaraan secara berkala, menurutnya sangat penting dilakukan setiap pengusaha jasa angkutan. Karena akan lebih menjamin kenyamanan dan keselamatan supir dan para penumpang pengguna jasa, serta meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas.

Selain itu, kata Kang DS, tersedianya layanan registrasi online lebih menjamin keselamatan para pelanggan di masa pandemi Covid-19. Karena dapat menghindari antrian yang menimbulkan kerumunan. Terlebih saat ini Kabupaten Bandung kembali masuk zona merah risiko Covid-19.

Lebih jauh Kang DS mengungkapkan, retribusi KIR bagi angkutan kota (angkot) per hari ini, Selasa (15/6/21) hingga bulan Desember 2021, digratiskan. Sementara untuk moda lainnya tengah dipertimbangkan. Jajarannya juga sudah melakukan pendataan, berapa sebenarnya jumlah angkot yang ada di Kabupaten Bandung, dan berapa yang masih layak beroperasi.

“Kalau misalkan sudah tidak layak, kita akan rekomendasikan dengan mengundang para pengusaha Organda untuk berdiskusi terkait peremajaan,” imbuh Kang DS.

Sementara itu Kepala Dishub (Kadishub) Kabupaten Bandung, Zeis Zultaqawa membeberkan, penambahan titik layanan KIR tentunya akan meningkatkan pendapatan daerah.

“Saat ini di kita ada kurang lebih 20 ribu kendaraan angkutan. Di mana dalam setahun harus melakukan dua kali KIR untuk menjamin keamanan kendaraannya. Tentu kalau pelayanannya tidak ditambah, ini akan terjadi kepadatan antrian kendaraan. Belum lagi karena posisi titik layanan yang sudah berjalan ini cukup strategis. Wilayah kabupaten kota yang berbatasan dengan kita, juga sering memanfaatkan layanan uji kendaraan di kita, salah satu contohnya di Cileunyi,” terang Kadishub.

Penyediaan aplikasi BEDAS Online, terang Zeis, pelanggan tidak hanya bisa melakukan pembayaran. Mereka bisa memilih kapan akan melakukan pengujian, sehingga dapat mengurangi antrian. “Layanan ini juga akan meminimalisir praktik pencaloan, karena biasanya masyarakat inginnya begitu datang langsung diuji,” tutur Zeis pula.

Terkait retribusi KIR gratis khusus moda angkot, pihaknya akan mengevaluasi dalam enam bulan ke depan. Jika program ini efektif dan dapat mengurangi beban masyarakat, melalui relaksasi sekitar 5-10 persen dari target pendapatan, ke depan dapat dikaji untuk penghapusan retribusi KIR.

“Tadi Pak Bupati juga memberikan insentif retribusi KIR kepada pengemudi angkutan moda bus. Sebagai upaya mendorong aktivitas ekonomi masyarakat, dengan gratisnya retribusi KIR khusus angkot, tidak ada lagi alasan angkot tidak melakukan uji kendaraan. Selanjutnya, kami akan melakukan penertiban tegas bersama pihak kepolisian, bagi kendaraan yang tidak tertib melakukan uji. Hal ini kami lakukan, tidak lain adalah untuk menjamin keselamatan dari masyarakat pengguna angkutan umum,” pungkas Zeis.

Dadang Supriatna c

Salah seorang pengusaha angkot, Dudu Saduloh, merasa senang dengan adanya program retribusi KIR gratis dari Pemkab Bandung tersebut. Ia menerangkan, program ini sudah terdengar sejak tahun lalu dan baru terealisasi saat ini.

“Saya merasa ‘ngadegdeg saking atoh na’ (gemetar saking senangnya).  Sekitar 6 bulan lalu saya ikut rapat, minta segera ada realisasi untuk KIR gratis. Apalagi di tengah pandemi sangat membantu sekali, karena bisa mengurangi beban kami sebagai pengusaha angkutan. Pendapatan kami sekarang sangat turun drastis, sampai 60 persen. Dengan adanya program ini saya sangat berterimakasih sekali kepada Pak Bupati Bandung, semoga ini menjadi berkah dan bisa menebarkan virus-virus keselamatan bagi angkot, sehingga bisa berjaya lagi di Kabupaten Bandung,” curhat Dudu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES