Peristiwa Daerah

Plt Wali Kota Tasikmalaya Perintahkan Optimalisasi Penanganan Covid-19

Selasa, 15 Juni 2021 - 21:37 | 31.45k
Plt Wali Kota Tasikmalaya HM Yusuf memberikan arahan pada acara evaluasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kota Tasikmalaya, di Ballroom Emerald Hotel Grand Metro, Kota Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Plt Wali Kota Tasikmalaya HM Yusuf memberikan arahan pada acara evaluasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kota Tasikmalaya, di Ballroom Emerald Hotel Grand Metro, Kota Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Minimnya fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dan terbatasnya fasilitas ruang isolasi untuk pasien Covid-19, membuat para pasien terpaksa mengantre. Hal ini mengakibatkan penumpukkan pasien di Ruang IGD RSUD dr Soekardjo .

 Pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala sedang dan berat yang memerlukan perawatan di RSUD Dr Soekardjo harus melalui IGD. Ini yang menciptakan penumpukan pasien di Ruang IGD, dan berimbas pada lambatnya pasien masuk ke ruang isolasi bahkan, sebagian pasien memilih untuk pulang.

Kondisi tersebut harus segera mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kota Tasikmalaya, karena jika dibiarkan tidak ditangani secara serius akan berdampak buruk. Apalagi saat pandemi ini, pasien  yang terkonfirmasi Covid-19 di RSUD di ruang IGD disatukan dengan pasien umum.

Plt Wali Kota Tasikmalaya HM Yusuf bDirektur Rumah Sakit Umum Daerah dr Soekarjo memberikan pemaparan kondisi penanganan di lingkungan RSUD pada acara evaluasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kota Tasikmalaya, di Ballroom Emerald Hotel Grand Metro, Kota Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/Times Indonesia)

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, dr Wasisto dalam rapat evaluasi Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Kota Tasikmalaya memaparkan, kondisi saat ini ruang IGD Rumah sakit dr Soekardjo dan tempat rawat inap untuk pasien sangat minim dan perlu penambahan ruangan.

"Diperlukan koordinasi pelayanan pasien terkonfirmasi Covid-19 antara Dinas Kesehatan dengan RSUD, sehingga layanan pasien dapat terlayani dengan optimal," paparnya.

Wasisto menyebutkan, ruang IGD yang ada saat ini sangat minim, sehingga perlu pelebaran dan tambahan ruangan, agar ruang IGD layanan pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan fasien penyakit umum lainnya bisa terpisah. Itu perlu dilakukan untuk memotong mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala  Dinas Kesehatan bagaimana kalau terjadi peningkatan di RSUD. Ruangan yang memungkinkan sekarang ini adalah ruangan lantai atas yang dipakai perawat, nantinya perawat di lantai bawah sehingga memungkinkan bisa ada ruangan isolasi yang berkapasitas sebanyak 20 tempat tidur, itu mungkin cara yang paling cepat," tandasnya.

Pada pertemuan evaluasi itu, Wasisto menjelaskan strategi pemindahan ruangan perawat yang perlu didiskusikan dengan para dokter dan para perawat mengingat sarana yang diperlukan untuk perawatan pasien Covid-19 diperlukan adanya CCTV untuk pemantauan para pasien.

Plt Wali Kota Tasikmalaya HM Yusuf cRuang IGD RSUD dr Soekardjo, Jl. RSU, Empangsari, Tawang Kota Tasikmalaya, Jawa Barata (FOTO:Harniwan Obech/Times Indonesia)

Di tempat yang sama, Plt Wali Kota Tasikmalaya HM Yusuf mengimbau kepada seluruh jajaran satgas Covid-19 untuk lebih meningkatkan sosialisasi dalam pelaksanaan PPKM di tingkat paling bawah.

Yusuf juga memerintahkan para camat yang ada di wilayahnya untuk bisa mengontrol dan mengevaluasi kegiatan PPKM yang dilakukan di tingkat kelurahan dengan melaporkan kegiatan tersebut ke satgas Komite Penanggulangan Pengananan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Tingkat Kota Tasikmalaya.

Ihwal penambahan ruang isolasi dan IGD Kota Tasikmalaya, Yusuf meminta agar dapat dimaksimalkan sehingga layanan bagi masyarakat yang datang ke RSUD bisa optimal. "Ruang IGD RSUD Dr Soekardjo yang Umum dan yang Covid-19 tolong dipisah dengan disekat. Sebab saat ini ruang IGD hanya satu, tolong diupayakan walaupun ruangan sempit harus ada pemisahan, sehingga layanan pasien umum dan Covid-19 bisa optimal," tegasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES