Peristiwa Daerah

Pandemi, Kasus Kekerasan Terhadap Anak Meningkat

Selasa, 15 Juni 2021 - 21:30 | 30.95k
Ketua Divisi Pengembangan Jaringan Lemba Perlindungan Anak, Jawa Timur, Budhiati dan Supervisor Pekerja Sosial Jawa Timur, Jumali Sapta Agung. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Ketua Divisi Pengembangan Jaringan Lemba Perlindungan Anak, Jawa Timur, Budhiati dan Supervisor Pekerja Sosial Jawa Timur, Jumali Sapta Agung. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Pandemi Covid-19 ternyata meningkatkan jumlah kasus kekerasan terhadap anak. Sejak bulan Januari hingga bulan Juni tahun 2021 tercatat ada 600 anak di Jatim yang menjadi korban.

Pekerja Sosial Masyarakat, Kementerian Sosial RI di Jawa Timur dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim melihat banyak aspek yang mengakibatkan banyaknya kekerasan terhadap anak.

Salah satunya adalah faktor ekonomi, ada juga kasus dimana pelaku kekerasan terhadap anak justru dilakukan oleh orang tua mereka sendiri.

"Mungkin juga karena anak-anak banyak kegiatan di rumah dan di rumah kadang kurang terfasilitasi dukungan orang tua, bahkan ada anak-anak menjadi korban kekerasan orang tuanya sendiri," ujarnya.

Dalam kondisi ini bullying antar teman juga masih terjadi. Kekerasan yang dilakukan orang tua kebanyakan dikarenakan orang tuanya kehilangan pekerjaan dan kurang baiknya pengelolaan keluarga hingga kurang harmonis.

"Anak sebagai kelompok rentan sering kali menjadi korban, menjadi sasaran emosi orang tua," ujar Ketua Divisi Pengembangan Jaringan Lemba Perlindungan Anak, Jawa Timur, Budhiati.

Karena itulah LPA bersama-sama Pekerja Sosial memperketat monitoring ke lapangan dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak.

"Kita banyak memberikan pelayanan crash managemen, sebuah pelayanan sinergis antar elemen," ujarnya.

Selain itu ia mengatakan bahwa pada semua sisi kehidupan masyarakat, harus ada standart operasional prosedur perlindungan anak.

Sehingga ketika terjadi kekerasan maka sudah pasti penanganannya dan bisa tertangani secara holistik integratif.

Sementara itu Supervisor Pekerja Sosial Jawa Timur, Jumali Sapta Agung mengatakan bahwa saat ini kekerasan terhadap anak di Jawa Timur adalah kekerasan seksual, salah satunya pencabulan. "Tertinggi pencabulan, sampai menyalip kasus pencurian anak," ujarnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES