Ekonomi

PMI Pulang, Jumlah Pengangguran di Jatim Bertambah 40 Ribu Orang

Selasa, 15 Juni 2021 - 17:12 | 22.78k
Gelombang kedatangan PMI di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Mei lalu. (Foto: Dok.TIMES Indonesia)
Gelombang kedatangan PMI di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Mei lalu. (Foto: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAJumlah pengangguran di Jawa Timur semakin bertambah. Total sekitar 40 ribu orang. Mereka adalah para Pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jatim yang kini kembali ke kampung halaman.

Para PMI belum bisa kembali ke luar negeri untuk bekerja. Dampaknya, mereka kini menambah angka pengangguran terbuka.

"Semua PMI yang pulang ini nggak bisa kembali (ke luar negeri)," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo, Selasa (15/6/2021).

Menurut data Disnakertrans Jatim, jumlah PMI yang pulang ke Jatim gelombang 27 April-7 Juni 2021 telah mencapai 10.907 orang.

Tiga daerah asal terbanyak adalah Kabupaten Sampang (1.910 PMI), Pamekasan (1.004 PMI) dan Bangkalan (982 PMI). Jumlah ini lebih banyak lagi jika melihat hasil rekap sejak pandemik Covid-19 merebak pada 2020 lalu.

"Kalau 40 ribu-an ya ada (data pemulangan PMI sejak 2020)," tambah Himawan.

HImawan

Kadisnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo.(Foto: Dok.TIMES Indonesia) 

Pihaknya menjelaskan, PMI yang tidak bisa kembali lagi ke luar negeri memang menjadi salah satu masalah klasik.

Sehingga, ucap Himawan, pemerintah kabupaten/kota perlu mencari solusi. Sebab, apabila dibiarkan, maka akan berdampak ke masalah-masalah lainnya.

"Kabupaten/kota juga harus mengerti, ini bisa meningkatkan angka pengangguran dan menurunkan tingkat partisipasi angkatan kerja. Tingkat pengangguran terbuka pasti naik," ungkap Himawan.

Salah satu cara yang dilakukan Disnakretrans Jatim, sambung Himawan, adalah langkah jemput bola.

Disnakertrans Jatim akan mencatat PMI yang pulang. Kemudian mengecek alamat rumah mereka guna memastikan yang bersangkutan benar-benar berada di rumah. Jika bisa ditemui, maka akan ditawari untuk ikut pelatihan.

"Tapi cakupannya tidak bisa banyak, paling kalau pelatihan satu angkatan 40 (PMI), 10 kali ketemunya 400 orang. Jadi kalau itu cuma satu persen dari 40 ribu itu (PMI)," ungkapnya.

Dirinya berharap pola ini bisa diikuti kabupaten/kota supaya jumlah PMI yang terserap pelatihan bisa lebih banyak.

Pelatihan dari Disnakertrans Jatim ini dibuat untuk menambah kemampuan mantan PMI supaya bisa bekerja di Indonesia saja. Bahkan diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dengan membuka usaha mandiri.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES