Peristiwa Internasional

Penabrak Keluarga Muslim Kanada Didakwa Teroris

Selasa, 15 Juni 2021 - 11:01 | 33.21k
Pemakaman keluarga Muslim korban Islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6/2021) (Foto: REUTERS/Carlos Osorio)
Pemakaman keluarga Muslim korban Islamofobia di Islamic Centre of Southwest Ontario, London, Ontario, Kanada dihadiri ratusan pelayat, Sabtu (12/6/2021) (Foto: REUTERS/Carlos Osorio)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Polisi London, Ontario menyatakan, Nathaniel Veltman (20), pria yang dengan sengaja menabrak sekeluarga muslim hingga menyebabkan 4 orang meninggal dunia didakwa teroris dan hal itu disetujui Jaksa Agung Kanada.

Veltman juga menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu serta dakwaan percobaan pembunuhan.

Tiga generasi keluarga Afzaal itu sengaja ditabrak mobil tatkala mereka hendak menyeberang jalan, pada hari Minggu (6/6/2021) lalu, dan satu yang selamat yakni seorang anak laki-laki.

Mereka yang meninggal dunia itu adalah Salman Afzaal, 46, Madiha Salman, 44, Yumna Afzaal, 15, dan ibunda Afzaal, 74.

Veltman yang menurut polisi belum pernah dihukum sebelumnya itu belum mengajukan pembelaan.

Dia sempat tampil singkat melalui panggilan video di pengadilan pada hari Senin dengan mengenakan t-shirt oranye besar dan celana oranye, dengan penutup wajah biru, laporan media lokal.

Pemakaman Salman Afzaal aOrang-orang memberikan penghormatan di tempat di mana Veltman dengan mengendarai pickup menabrak dan membunuh empat anggota keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada pada 6 Juni 2021. (FOTO: AFP/Nicole Osborne)

Kepada hakim, Veltman mengatakan dia juga belum memiliki pengacara. Sidang pengadilan berikutnya telah dijadwalkan pada 21 Juni.

Wakil Perdana Menteri Kanada, Chrystia Freeland mengatakan penting untuk menyebut serangan itu "sebagai tindakan teror".

Kepolisian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bekerja dengan jaksa agung dan jaksa federal untuk menentukan dakwaan Veltman itu.

Pihak berwenang mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung tetapi tidak ada ancaman lebih lanjut kepada publik.

Mereka belum mengatakan bukti apa yang mengarah pada keyakinan bahwa pembunuhan itu dimotivasi oleh kebencian.

Veltman ditangkap tak lama setelah serangan di tempat parkir dekat masjid tertua di London, di mana keluarga Afzaal adalah anggota setia.

"Saat ditangkap Veltman mengenakan pelindung tubuh dan helm," kata polisi. 

Ini adalah ketiga kalinya tuduhan aktivitas teroris diajukan dalam setahun terakhir setelah serangan di Ontario, provinsi terpadat di Kanada.

Dengan tuduhan pembunuhan dan terorisme, kini jaksa harus membuktikan adanya niat untuk menyebabkan kematian atau kerugian serius, bukti bahwa tindakan itu dilakukan untuk tujuan politik, agama atau ideologi, dan bukti bahwa tindakan itu dimaksudkan untuk mengintimidasi publik atau kelompok tertentu.

Serangan itu telah menyebabkan gelombang kesedihan dan ketakutan ke seluruh negeri, karena komunitas Muslim London yang erat berduka karena kehilangan keluarga tercinta.

Saboor Khan, teman lama keluarga itu, mengatakan kepada surat kabar Globe and Mail, bahwa menambahkan tuduhan terorisme adalah hal yang benar untuk dilakukan.

"Keluarga dan masyarakat telah diteror dan banyak dari kami takut meninggalkan rumah," katanya.

Sebuah pemakaman umum untuk keluarga Afzaal pada hari Minggu menarik ratusan pelayat ke London, sebuah kota kecil dua jam di sebelah barat Toronto. Ribuan orang berkumpul pada hari Selasa untuk berjaga-jaga untuk menghormati keluarga tersebut.

Penggalangan dana online untuk putra berusia sembilan tahun yang masih hidup juga berhasil mengumpulkan hampir C $ 900.000 ($ 742.000; £ 525.400) pada Senin pagi. Kampanye paralel oleh kerabat keluarga di AS telah mengumpulkan lebih dari C$1,1 juta.

Semua pemimpin partai besar Kanada juga bergabung dengan Perdana Menteri Justin Trudeau dalam mengecam kekerasan itu sebagai tindakan teror dalam pertunjukan persatuan politik yang langka.

Serangan itu juga memperbarui diskusi tentang Islamofobia di Kanada.

"Kami yakin para korban menjadi sasaran karena keyakinan Islam mereka," kata kepolisian

Dalam sebuah surat terbuka kepada Trudeau, Dewan Nasional Muslim Kanada mendesak perdana menteri untuk berkomitmen pada "tindakan nyata" dalam mengatasi "Islamofobia sistemik yang mengakar", termasuk menunjuk seorang utusan khusus yang didedikasikan untuk masalah ini.

Anggota komunitas Muslim Kanada pernah diserang sebelumnya pada Januari 2017 lalu dimana seorang pria menembak jemaah di Quebec Islamic Cultural Centre. Pelaku divonis penjara seumur hidup. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES