Peristiwa Daerah

Muncul Kasus Leptospirosis di Bondowoso, Ini Ciri-Cirinya

Minggu, 13 Juni 2021 - 20:04 | 52.13k
Penananganan Kasus Leptospirosis di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bondowoso oleh pihak Puskesmas Kademangan (Foto: Puskesmas Kademangan for TIMES Indonesia).
Penananganan Kasus Leptospirosis di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bondowoso oleh pihak Puskesmas Kademangan (Foto: Puskesmas Kademangan for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Setelah terjadi kasus luar biasa Leptospirosis, di Kelurahan Tamansari Bondowoso, pihak Puskesmas Kademangan mulai memberi peringatan warga bahaya penyakit yang biasanya ditularkan dari urine dan kotoran tikus tersebut.

Leptospirosis, yakni penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans yang disebarkan melalui urine, kotoran atau darah hewan yang terinfeksi bakteri tersebut.

Kepala Puskesmas Kademangan, Raharjanti mengatakan Sabtu kemarin pihaknya sudah memberikan sosialiasi kepada warga yang berada di wilayah kelurahan Tamansari.

"Kami juga akan terus memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya penyakit ini dan cara menanggulanginya,” katanya, Minggu (13/6/2021).

Pihaknya mengimbau masyarakat, agar selalu menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Tetap menjaga keselamatan kerja, meskipun di sawah. 

"Warga bisa menggunakan sepatu boot ketika bekerja di sawah. Meskipun tidak nyaman, tetapi sepatu itu dapat melindungi kebersihan kaki,” paparnya.

Pihaknya menegaskan, Puskesmas juga akan lebih masif memberikan sosialisasi kepada warga. Tak hanya di kelurahan Tamansari saja. 

“Tapi juga di kelurahan lain yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kademangan. Karena penyakit ini bersangkutan dengan kesadaran masyarakat," paparnya. 

Diberitakan sebelumnya, seorang petani atau ulu-ulu, berinisial S (52), warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bondowoso terkonfirmasi tepapar Leptospirosis.

Temuan kasus berawal ketika S yang sehari-hari mengairi sawah memeriksakan diri ke perawat karena sakit. 

Namun ia tetap tidak sembuh. Kemudian dibawa ke dokter praktik swasta. Setelah itu dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Medhika Bondososo. Di sana dilakukan cek lengkap dan dinyatakan suspek Leptospirosis.

Programer Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Dinas Kesehatan Bondowoso, Haris Ahmadi mengatakan, sudah dilakukan rapid test pada pasien.

"Saat ini pasien dipindahkan ke Ruang Rengganis RSUD dr Koesnadi Bondowoso," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (10/6/2021).

Menurutnya, kemungkinan pasien ini tertular bakteri Leptospira yang berasal dari urine atau kotoran tikus. Sebab hasil penulusuran, warga tersebut pekerjaan di sawah dan kontak langsung dengan tikus.

Saat bekerja, pasien tersebut tidak membawa minuman sendiri. Tetapi minum air yang ada di sungai dan sawah yang kemungkinan sudah tercemar bakteri tersebut.

"Rapid testnya positif. Hari ini kita kirim serumnya, untuk memastikan bakteri lepto-nya ini tertular dari hewan apa," jelasnya.

Adapun gejala yang dialami S yakni panas, nyeri kepala, mata merah, pusing, nyeri perut selama satu minggu, dan nyeri betis. Jika tak segera diatasi Leptospirosis bisa mengakibatkan gagal ginjal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES