Peristiwa Daerah

Tumbuhkan Minat Generasi Milenial di Bidang Pertanian, Ini Rencana IKA UA Lamongan

Minggu, 13 Juni 2021 - 19:38 | 41.06k
Ketua IKA UA Lamongan Kartika Hidayati melaksanakan Seminar dan Webinar dengan tema Penguatan UMKM Pertanian Menumbuhkan Petani Milenial yang Berdaya Saing, Minggu (13/06/2021). (Foto: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Ketua IKA UA Lamongan Kartika Hidayati melaksanakan Seminar dan Webinar dengan tema Penguatan UMKM Pertanian Menumbuhkan Petani Milenial yang Berdaya Saing, Minggu (13/06/2021). (Foto: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Kabupaten Lamongan menjadi penyumbang dan penyangga produksi bidang pertanian utamanya padi dan beras adalah nomor satu di Provinsi Jawa Timur dan nomor lima di Indonesia. Ketua Ikatan Alumni Universitas Airlangga Kabupaten Lamongan (IKA UA Lamongan) Kartika Hidayati berencana membuat pilot project untuk memberikan edukasi kepada para generasi milenial di Lamongan agar berminat untuk terjun langsung di bidang pertanian.

Ia mengaku, telah mendiskusikannya dengan Hidayatur Rahman selaku Pengusaha Agro, Indra N Fauzi selaku Advisor REDI Reseach dan Kodrat Wibowo selaku KPPU RI akan menjadikan Lamongan sebagai pilot project.

IKA UA Lamongan 2

“Rencananya Lamongan kita jadikan pilot project untuk memberikan edukasi kepada para milenial. Kalau mereka senang dan tertarik pasti akan menikmati dan ngelmoni (mendalami). Nah, itu yang kita harapkan,” ujar Kartika Hidayati usai Seminar dan Webinar Penguatan UMKM Pertanian menumbuhkan petani milenial yang berdaya saing dengan mediator drh. Rahendra Prasetya E.S, Minggu (13/06/2021).

Kartika mengungkapkan rencana tersebut bagian dari keberadaan IKA UA untuk melakukan semaksimal mungkin membantu Pemkab dan masyarakat Lamongan membaktikan diri dan menyampaikan ilmunya.

“Karena kami sebagai kesatria Airlangga dimana pun berada wajib hukumnya untuk menyampaikan ilmu kepada masyarakat dan semaksimal mungkin membaktikan diri kepada negara ini,” akunya.

Sementara itu, Pengusaha Agro CEO Jatinom Group Blitar Hidayatur Rahman mengatakan, menumbuhkan minat milenial untuk tertarik di bidang pertanian memang bukanlah hal yang mudah. Karena, menurutnya, mereka harus mencintai, senang dan tertarik terlebih dahulu sebelum terjun langsung di bidang tersebut.

“Bagaimana caranya ? Yang pertama dengan mengenalkan dan memasukkan teknologi dan informasi seperti smart farm dan digital farm kepada mereka. Suka nggak suka yang penting mereka tertarik dulu. Kalau sudah tertarik mereka akan mulai memahami, mulai menikmati dan setelah itu akan menikmati hasilnya,” tutur Hidayatur Rahman.

Hidayat sapaan Hidayatur Rahman meyakini, mata rantai akan terputus bahwa bidang pertanian hanya dikerjakan oleh orang tua saja dan anak muda akan terjun langsung. Sehingga hal ini, menurutnya, akan berkelanjutan yang disebut UMKM Generasi Milenial.

“Ada filosofi yang ditanamkan oleh orang tua saya, bagaimana anak muda itu tertarik dulu setelah itu baru akan menikmati kemudian memetik hasilnya begitu. Itulah yang nanti kita tanamkan kepada milenial di Lamongan,” ungkapnya.

Hidayat menyampaikan selama ini terdapat doktrin bahwa petani  digambarkan sebagai masyarakat miskin. Menurutnya, mindset ini harus dirubah.

“Bagaimana merubahnya, itu dengan generasi milenial yang sudah berhasil di bidang pertanian dan menceritakan pengalamannya kepada masyarakat Lamongan,” katanya.

IKA UA Lamongan 3

Pada kesempatan yang sama, Senior Advisor REDI Reseach Indra N Fauzi menyampaikan bagaimana menumbuhkan minat generasi milenial untuk tertarik bidang pertanian agar nantinya bisa memiliki daya saing.

“Ini kan bagian proses yang diinisiasi oleh IKA UA Lamongan. Untuk menumbuhkan minat mereka, maka kita harus memberikan informasi-informasi menarik mengenai bidang pertanian yang selama ini tidak didapat oleh para milenial di Kabupaten Lamongan,” ujar Indar N Fauzi.

Dengan menciptakan industrialisasi pertanian, jelas Indar, maka petani milenial di Kabupaten Lamongan akan bisa memiliki daya saing yang luar biasa.

“Pastinya mereka memiliki pemikiran bahwa industrialisasi pertanian itu besar dan mahal biayanya. Itu bisa dilakukan dengan berjamaah atau kerjasama dalam satu tempat tapi yang mengelolah hanya satu orang dengan manajemen terbaru dan sistem akuntansi yang selalu dilaporkan setiap bulannya,” ucapnya.

Ditempat terpisah, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengharapkan, para milenial di Lamongan bisa memiliki minat untuk menerjuni profesi petani yang menggunakan teknologi dan informasi agar memiliki potensial di masa depan. Sehingga nantinya, ungkap Pak Yes sapaan Yuhronur Efendi, produksi pertanian di Lamongan semakin baik.

“Bidang pertanian menjadi andalan bagi masyarakat Kabupaten Lamongan dengan produksinya 1,170 juta ton pertahun dan menjadi penyangga Jawa Timur serta nasional. Terlibatnya para milenial di bidang ini, kami harapkan bisa menjadikan produksi pertanian semakin baik,” ujar Pak Yes menyampaikan sambutannya secara virtual Seminar dan Webinar yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Airlangga atau IKA UA Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES