Ekonomi

Pedagang Pasar di Kota Probolinggo Tolak Rencana Pajak Sembako

Minggu, 13 Juni 2021 - 12:45 | 35.42k
Bumbu-bumbuan masuk dalam kategori rencana pajak sembako yang digulirkan pemerintah. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Bumbu-bumbuan masuk dalam kategori rencana pajak sembako yang digulirkan pemerintah. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Wacana digulirkannya pajak sembako oleh pemerintah menuai penolakan keras. Masyarakat kecil di Probolinggo Jawa Timur, juga menyatakan keberatan dan jeritan penolakan pada rencana itu.

Sebelumnya, pemerintah pusat menggulirkan rencana pajak pada sembako dan pendidikan. Tertuang dalam rancangan Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP). Memuat rencana pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN), pada bahan pokok atau sembako dan sektor pendidikan.

“Gak setuju sama sekali. Sekarang saja sudah sulit, tambah susah lagi pastinya,” kata Umi, warga Kanigaran, Minggu (13/6/2021).

Setiap harinya, Umi membeli sembako untuk usaha kecil yang digelutinya. Yakni membuat aneka kue basah. Bahkan karena sejumlah harga bahan pokok yang melambung tinggi, dirinya harus memutar otak untuk menyiasati.

“Harga sekarang ini sudah mahal, kalau ditambah pajak kan tambah mahal lagi. Bagaimana nasib orang kecil seperti kami,” sebutnya.

Hal senada juga disampaikan Maryatin, salah satu pemilik bedak di Pasar Baru Kota Probolinggo. Sebelum adanya pajak saja, dagangan sehari-hari di bedaknya saja mengalami penurunan drastis. Terutama sejak pandemi menyerang, medio 2020 silam.

“Sekarang saja sudah berat, pembeli menurun. Kalau di pajak kan tambah parah lagi,” ujar pedagang sembako dan bumbu dapur ini.

Maryatin berharap, pemerintah justru punya kebijakan untuk menurunkan harga yang ada saat ini. Sebab selama pandemi berlangsung, sektor perekonomian sangat terpukul.

Sebagai informasi, berdasarkan draf RUU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP), terdapat 13 jenis pajak sembako atau PPN sembako. Antara lain, beras dan gabah, Jagung, Sagu, Kedelai, Garam konsumsi, Gula konsumsi, Daging, Telur, Susu, Buah-buahan, Sayur-sayuran, Ubi-ubian dan Bumbu-bumbuan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES