Pendidikan

Buka Prodi Baru, Rektor UII: Pengembangan Teknologi dan SDM Solusi untuk Meningkatkan Kemandirian

Sabtu, 12 Juni 2021 - 18:12 | 52.20k
Kampus UII Yogyakarta. (FOTO: Dok. uii.ac.id)
Kampus UII Yogyakarta. (FOTO: Dok. uii.ac.id)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tahun ajaran 2021/2022 Universitas Islam Indonesia (UII) kembali membuka Program Studi (Prodi) baru, yakni Prodi Magister Farmasi. Kepastian pendirian Prodi baru ini berdasarkan Surat Keputusan Ditjen Dikti Kemendikbudristek RI.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid dalam sambutannya mengatakan salah satu tujuan dalam Sustainable Development Goals atau SDGs adalah memastikan kehidupan sehat dan meningkatkan kesejahteraan untuk semua kelompok umur tanpa kecuali.

Menurutnya berdasarkan data dari WHO terakhir yang dapat diakses sebelum pandemi, 2018 menunjukan bahwa proporsi pengeluaran untuk kesehatan saat ini terhadap produk domestik bruto, negara-negara berkembang cenderung masih rendah dibandingkan dengan negara maju.

Data ini memberikan gambaran proporsi pengeluaran bidang kesehatan dibandingkan dengan pendapatan nasional. Angka untuk Indonesia menunjukkan 2,87 persen. Bandingkan misalnya dengan Inggris 10 persen, Kanada 10,79 persen.

Berikutnya Jepang 10,95 persen, Prancis 11,26 persen, Jerman 11,43 persen, Amerika Serikat 16,89 persen. Bahkan alokasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN, seperti Myanmar 4,7 persen, Filipina 4,4 persen, Thailand 3,7 persen.

Fathul-Wahid.jpgRektor UII, Prof. Fathul Wahid (FOTO: Humas UII for Indonesia) 

Nah jika dinominalkan, pada 2018, pengeluaran untuk kesehatan per kapita sebesar (USD111,7). Bandingkan misalkan dengan Inggris (USD4.315) dan Amerika Serikat (USD10.624), atau bahkan dengan Singapura (USD2.824).

“Saya yakin ketika pandemi seperti ini, proporsi alokasi anggaran tersebut meningkat. Sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas, apalagi dalam konteks di mana pandemi belum dapat seluruhnya dikendalikan,” kata Fathul melalui daring, Sabtu (12/6/2021)

Alokasi anggaran kesehatan, kata Fathul mempunyai kaitan dengan kualitas kesehatan publik. Ketersediaan infastruktur dan layanan kesehatan membutuhkan dana yang tidak kecil. Saat ini, nampaknya tidak sulit untuk bersepakat bahwa disparitas kualitas layanan kesehatan di Indonesia masih sangat luar biasa.

Disamping itu, cerita tentang warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar di puskesmas saja, misalnya, masih sering kita dengar. Lanjutnya, ketersediaan obat yang berkualitas di setiap fasilitas layanan kesehatan dan pasar merupakan salah satu bagian lain dari ikhtiar menjaga kesehatan publik.

“Saya menemukan data bahwa 90 persen bahan baku obat Indonesia masih diimpor. Salah satu alasan yang mengemuka adalah bahwa cacah perusahaan nasional yang memproduksi bahan baku obat di Indonesia masih sangat terbatas, sehingga tidak memenuhi kebutuhan,” ungkapnya

Fathul menambahkan pengembangan transfer teknologi dan sumber daya manusia dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan kemandirian. Dari persektif lain, pengembangan obat modern asli Indonesia dengan memanfaatkan bahan baku domestik termasuk tanaman herbal nampaknya menjadi tantangan yang harus dipecahkan dan dihadapi secara kolektif.

“Secara hitungan ekonomi kasar, harga obat dengan bahan baku lokal, juga diharapkan lebih terjangkau oleh publik,” ujarnya

Kehadiran program studi farmasi program magister di UII, kami harapkan bersama, dapat andil memecahkan masalah di atas, dengan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas di bidang farmasi.

Komitmen untuk memanfaatkan mahadata untuk mendapatkan tilikan baru dan membantu peningkatan kebijakan kesehatan, juga diharapkan menjadikan program studi baru ini semakin penting dan sekaligus unik.

Terakhir Rektor UII menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak antara lain Ketua Umum PYBW, IAI, LLDikti V D.I.Yogyakarta, Ditjen Dikti Kemendikbudristek RI, para dosen serta tenaga kependidikan yang telah membantu dalam proses pendirian Prodi Magister Farmasi Universitas Islam Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES