Ekonomi

Pedagang di Banyuwangi Tolak Wacana PPN Sembako

Sabtu, 12 Juni 2021 - 16:51 | 36.21k
Rizqy Khayrullah, salah satu pedagang di Pasar Blambangan, Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Hafid Nurhabibi/TIMES Indonesia)
Rizqy Khayrullah, salah satu pedagang di Pasar Blambangan, Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Hafid Nurhabibi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pedagang di Pasar Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menolak rencana pengadaan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk bahan kebutuhan pokok atau PPN sembako.

Kabar mengenai PPN yang menyasar sembako ini, diketahui melalui bocoran draf perubahan kelima atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Dalam draf tersebut tertuang beberapa bahan pokok yang akan dikenakan pajak, di antaranya, beras, gabah, jagung, ubi-ubian, rempah-rempah, telur, susu, buah, daging, sayuran, dan gula konsumsi, serta garam.

Meski ketentuan waktu pemberlakuan masih belum ditentukan, namun hal ini memutar otak pedagang untuk mewanti-wakti lonjakan harga dikarenakan penambahan PPN yang diprediksi memiliki pengaruh terhadap komsumen atau pembeli.

"Saya khawatir kepada pembeli, sebagai pedagang kami juga empati kepada mereka," kata Rizqy Khayrullah, salah satu pedagang di Pasar Blambangan, Sabtu (12/6/2021).

Sebagai pedagang, Rizqi menyayangkan rencana kebijakan pengenaan PPN terhadap bahan pokok ini. Meski pembayaran pajak secara tidak langsung, harga sembako yang terkesan tinggi juga menuai rasa terbebani bagi masyarakat.

Hal senada juga disampaikan Astutik, perempuan paruh baya penjual sembako lainnya, kekhawatirannya hingga menjamah daya jual sembako yang ditakutkan adanya pengurangan jumlah pembeli.

"Selama pandemi ini sudah berkurang pembelinya, apalagi kalau masih ada PPN untuk kebutuhan pokok, saya takut masyarakat malah tidak mau membeli," ujar Astutik.

Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia, hingga berita ini ditulis stok dan harga sembako masih terbilang normal. Dengan adanya kabar rencana pengadaan tarif PPN Sembako, para pedagang di Pasar Blambangan, Kabupaten Banyuwangi berharap kebijakan ini segera diurungkan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES