Gaya Hidup

Kolaborasi Dian Oerip dan Puta Dino Kayangan Promosikan Kain Adat Dari Tidore

Jumat, 11 Juni 2021 - 22:59 | 97.41k
Fashion Show menampilkan berbagai motif Tenun Puta Dino Kayangan Tidore, di Dermaga Sultan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Kamis (10/6/2021).(Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Fashion Show menampilkan berbagai motif Tenun Puta Dino Kayangan Tidore, di Dermaga Sultan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Kamis (10/6/2021).(Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALUKU UTARA – Nama Tidore, Maluku Utara sudah terkenal sejak masa penjajahan sebagai salah satu titik perdagangan rempah-rempah dunia masa itu. Tapi, tidak hanya itu, Tidore juga memiliki ragam kekayaan lainnya yang wajib diketahui.

Adalah Puta Dino Kayangan, kain adat Tidore yang hilang 100 tahun lalu. Kini, kain itu telah direvitalisasi dan menjadi salah satu produk tenun yang membanggakan dari Rumah Tenun Puta Dino Kayangan, milik Anita Gathmir Kaicil Paparangan.

Upaya mempromosikan Puta Dino terus dilakukan, baik dengan mengikuti event nasional maupun internasional. Bahkan sejumlah Menteri kabinet Indonesia Maju juga mengenakan Tenun Tidore di acara resmi.

Fashion Show bDian Errakumalasari bersama model cilik yang mengenakan kostum Puta Dino Kayangan. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)

Dian Errakumalasari atau Dian Oerip juga tidak ketinggalan, wanita asli Ngawi, Jawa Timur hadir bersama kru di Pulau Tidore turut mempromosikan Puta Dino melalui media sosial miliknya seperti instagram @dian_oerip, serta memberikan inspirasi kepada para penenun muda yang ada di wilayah tersebut.

"Saya membantu dan menginspirasi anak anak penenun di tidore yg berusia 16 - 25 tahun untuk tetap semangat menenun juga memeberikan workshop seni lilit kain tenun yang nantinya bisa bermanfaat bagi masa depan tenun di Tidore,"ucap Dian disela-sela acara Fashion Show kolaborasi Dian Oerip dengan Puta Dino Kayangan di Dermaga Sultan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Kamis (11/6/2021).

Dian memang hobi traveling, mengelilingi Indonesia mencari wastra (kain tradisional) lalu diperjuangkan agar tetap dilestarikan. Kali ini, Dian menemukan keajaiban Wastra di Tidore.

"Keajaiban Wastranya ada di Tidore, bagaimana saya dan penenun-penenun muda, saya men-style-ingkan kain jadi seni lilit kain tanpa potong sebagai penghormatan kepada penenun,"kata Dian

Dian berharap dengan Fashion Show kolaborasi dengan Puta Dino Kayangan ini, kain tradisional Tidore lebih dikenal, baik Indonesia maupun di mancanegara.

Fashion Show cModel Tenun Puta Dino Tidore saat tampil di Fashion Show kolaborasi Dian Oerip dan Puta Dino Kayangan. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)

"Bahkan di tidore sendiri, yang saya sempat tahu kabarnya kalo masyarakat disini masih belum punya kesadaran untuk berkain tradisional,"tandasnya

Mengenal Penenun dan Motif Puta Dino Kayangan Tidore

Di acara Fashion Show yang dikemas secara santai itu anak-anak muda Tidore yang juga sebagai penenun Puta Dino menjadi model. Mereka mengenakan kostum yang didesain oleh Dian Errakumalasari dari kain yang mereka tenun sendiri.

1. Wani, pemerempuan berusia 28 tahun mengenakan kostum dengan motif Barakati, Jodati, dan Motif Hujan Gare.
2. Ifa, berusia 24 tahun mengenakan kostum bermotif Barakati, Sulang Kapas, dan Jodati
3. Faya, berusia 25 tahun, motif yang dipakai Jodati, motif Ajak, Sulam Gomode Babunga.
4. Afi, pria berusia 17 tahun mengenakan kostum bermotif Jodati Sulam dan Laha-laha Sulam.
5. Asil, berusia 19 tahun, kostum yang dipakai bermotif Jodati Gol, Barakti Kotak Merah, Momade Babunga.
6. On, berusia 17, kenakan kostum bermotif Sulam Laha-laha dan Sulam Bunga.
7. Mei, berusia 19 tahun mengenakan kostum bermotif Jodati Gold, Barakati Ungu, dan Madagali.
8. Rendi, mengenakan kostum bermotif Jodati, Barakati Barasante.
9. Mus, mengenakan kostum bermotif Maji, Ikat Kepala Marasante,
10. Vira, kostum bermotif Kalajengking, Jodati, dan Ikat Kepala Marasante.

11. Masita dengan kostum bermotif Barakati Ijo, Tobaru Silang, Jodati, Motif Jou, Syal Jodati Merah dan Hijau, dan Syal Sodati Biru.
12. Nunu mengenakan kostum bermotif Tobaru Silang Jodati/Gold, Barakti Umutua, Barakati Piks, Syal Barakti Hijau

Ada juga Desi, model berusia 19 tahun, Nina berusia 27 tahun. Mereka adalah muda-mudi dari Kota Tidore Kepulauan, yang memiliki minat kuat untuk menenun.

Turut hadir di acara itu, Perwakilan Kesultanan Tidore, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Darwin A Rahman, Perwakilan BI Malut, serta para pengunjung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES