Indonesia Positif

PBTI Gelar Penyegaran dan Diklat Wasit Nasional di Kota Batu

Jumat, 11 Juni 2021 - 20:27 | 63.73k
Suasana Penyegaran dan Diklat Wasit Nasional, Kyorugi 2021 Wilayah Jawa II di Kota Batu selama tiga hari. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Suasana Penyegaran dan Diklat Wasit Nasional, Kyorugi 2021 Wilayah Jawa II di Kota Batu selama tiga hari. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) menggelar Penyegaran dan Diklat Wasit Nasional, Kyorugi 2021 Wilayah Jawa II di Kota Batu selama tiga hari di YWI Kota Batu.

Kegiatan ini diikuti 121 wasit dari berbagai daerah yang masuk dari 17 Provinsi di Indonesia, mulai dari Papua Barat hingga Sumatera Selatan. Sekjend PBTI, TB Indra Mulia Arie Zuhri menjelaskan Penyegaran dan Diklat Wasit Nasional ini memang dilaksanakan berbeda.

Jika sebelum pandemi Covid-19 dilaksanakan terpusat di satu tempat, saat ini dilaksanakan secara roadshow dibagi per wilayah. PBTI membagi Indonesia menjadi enam wilayah untuk memudahkan akses para wasit.

“Kita menambah wasit baru, promosi dari daerah menuju ke Nasional 2 tahun sekali. Biasanya kita laksanakan terpusat pada satu tempat, sekarang kita bikin roadshow untuk mendekatkan ke peserta, sehingga peserta tidak kesulitan pergi ke tempat jauh, karena dibagi wilayah-wilayah,” ujar Indra.

Ia mencontohkan wasit daerah yang tinggal di Indonesia Timur tidak usah jauh-jauh ke Jawa Barat, tinggal menuju ke wilayah terdekat. Di Jawa Timur ditempatkan di Kota Batu, seperti Maluku dan Papua Barat.

Penyegaran dan Diklat Wasit Nasional a

Selain peserta Diklat Wasit, dalam even yang sama juga dilakukan Penyegaran Wasit Nasional. “Biasanya dipisah, karena efisiensi mengejar waktu, maka disatukan. PWN ini dikhususkan untuk wasit lama yang sudah punya sertifikasi untuk penyegaran serta ada beberapa aturan baru  World Taekwondo Federation yang  perlu disosialisasikan kepada wasit lama,” ujar Indra.

Dengan cara membagi per wilayah ini, PBTI ingin memeratakan transformasi keilmuan dan menambah jumlah wasit nasional secara merata. “Kalau dahulu ada daerah yang memiliki banyak wasit nasional, seperti Jabar punya ratusan wasit nasional namun ada daerah yang kekurangan wasit nasional, karena hanya 3 wasit nasional saja,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Panitia Penyegaran dan Diklat Wasit Nasional, Andre Kurniawan menjelaskan bahwa karena Pandemi Covid-19, PBTI memberikan kesempatan kepada daerah-daerah melaksanakan Diklat.

Sebelum dilaksanakan di Kota Batu dilaksanakan di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Jateng dan terakhir di Jabar.

Penyegaran dan Diklat Wasit Nasional b

“Di Jawa Timur dipusatkan di Kota Batu, pesertanya ada 17 Provinsi, mulai dari Papua Barat hingga Sumatera Selatan. Jumlah pesertanya 121 terbagi rata menjadi peserta diklat dan penyegaran,” ujarnya.

Peserta Diklat ini minimal berusia 20 tahun, pernah mengikuti diklat wasit daerah dan mendapatkan rekom pengurus provinsi dan minimal sabuk Kukkiwon Dan 2, jika ingin berkiprah di tingkat nasional harus Dan 3.

Beragam materi diberikan dalam Diklat ini, antara lain Manajemen pertandingan, Competition Rule, etika wasit, petunjuk bertugas wasit, referee hand signals, scoring test, hingga Scoring Machine. “Menggunakan Scoring Machine menjadikan tugas wasit dituntut lebih keras,” ujarnya.

Pemateri dalam Diklat ini adalah pemateri dari PBTI. Karena dilaksanakan ditengah Pandemi Covid-19, maka panitia menerapkan protokol kesehatan ketat. Peserta diwajibkan membawa hasil Swab dari daerah kemudian sesampai di lokasi Diklat dilakukan pengetesan Genose. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES