Peristiwa Daerah

Patut Diapresiasi, Begini Cara PCNU Jombang Dongkrak Ekonomi dari Sektor Pertanian

Jumat, 11 Juni 2021 - 19:02 | 60.65k
KH Salmanuddin Yazid, Ketua PCNU Jombang saat ditemui di kantor PCNU Jombang(Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)
KH Salmanuddin Yazid, Ketua PCNU Jombang saat ditemui di kantor PCNU Jombang(Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Peduli sektor pertanian, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang (PCNU Jombang) mengembangkan pupuk ramah lingkungan dan beras organik sebagai produk unggulan.

Keseriusan PCNU Jombang dalam mengembangkan sektor pertanian dibuktikan dengan pendirian CV Mandiri NU yang dikelola secara profesional sejak didirikan 2018 lalu.

Kini, CV Mandiri NU mampu menghasilkan pupuk yang menyembuhkan tanah sekaligus mampu memproduksi beras berkualitas super yang dijual untuk umum.

KH Salmanuddin Yazid, Ketua PCNU Jombang mengatakan, NU sebagai ormas terbesar di Indonesia selama 95 tahun, hanya fokus dengan persoalan pendidikan, perbedaan mahdzab dan keagamaan.

Namun, pada kenyataannya harus diakui kita tetap tertinggal jauh dengan saudara kita Muhammadiyah dalam hal pendidikan. Organisasi yang maju akan dilihat dari bagaimana organisasi itu menghidupinya dengan kemandiriaannya. Sudah saatnya NU fokus pada kemandirian ekonomi.

"Karena itu, ketika menjabat sebagai ketua PCNU Jombang, saya ingin PCNU Jombang naik kelas dengan memulai usaha secara profesional demi kemandirian ekonomi," katanya, kepada TIMES Indonesia. Jumat (11/6/2021).

Namun, bukan berarti meninggalkan sektor lain, artinya ada yang harus diperhatikan dan dikembangkan untuk menuju oraganisasi yang mandiri. Bukan berarti abai terhadap soal keagamaan.

"Hal itu tetap dilakukan tetapi, kami ingin lebih serius dalam persoalan kemandirian ekonomi melalui pertanian. Kita ininegara agraris, sudah sepatutnya kita mandiri melalui pertanian," sambungnya.

Selama hampir 3 tahun berjalan, lambat laun CV Mandiri NU sudah mulai berkembang dan dipercaya oleh masyarakat. Kini saham yang dimiliki PCNU adalah 51 persen, kemudian 43 persennya adalah milik BMT, sisanya menjadi saham milik warga NU.

“Produk unggulan kami adalah pupuk organik cair (POC) dan nutrisi organik cair (NOC) untuk ternak seperti sapi atau ayam. Dari situ kemudian, kami merambah ke produksi beras organik," jelasnya.

"Awalnya, juga sulit untuk mengubah petani menggunakan pupuk kimia ke pupuk organik. Bahkan kita pernah rugi besar karena memberikan kepada petani dengan sistem gratis atau bayar paska panen," tambahnya.

Menurut Gus Salman, POC dan NOC buatan CV Mandiri NU sebenarnya sudah disosialisasikan di seluruh Jombang dan sudah mulai diaplikasikan ke padi atau jagung. Namun, meski mengalami peningkatan yang signifikan, masyarakat Jombang masih enggan beralih ke produk organik.

"Mengunakan produk ini juga lebih hemat harganya lebih murah dan ramah lingkungan. Kita menyerah ke tanahnya jadi butuh proses waktu yang lama. Kadang-kadang ini yang membuat petani tidak paham," jelasnya.

Kemudian soal beras organik yang dihasilkan pertanian yang dikerjakan oleh NU, jauh lebih sehat dibanding dengan beras yang dijual secara bebas. Selain lebih sehat, beras tersebut juga memiliki rasa lebih gurih dan tahan lama.

“Berasnya lebih pulen dan tahan lama tidak gampang basi," pungkas Ketua PCNU Jombang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES