Bikin Buku Pemilukada, Leonardus Simarmata Dipuji Profesor hingga Dipanggil Gus

TIMESINDONESIA, MALANG – Leonardus Simarmata membuat karya dalam bentuk buku berjudul Pemilukada. Buku Pemilukada ini membahas dinamika sentra penegakan hukum terpadu dalam pemilihan kepada daerah.

Kapolresta Malang Kota yang sebentar lagi berpindah tugas sebagai Pemeriksa Utama Puslabfor Bareskrim Polri ini mengaku pembuatan buku ini digarap selama hampir setahun.

"Hampir setahun mas. Kemarin sudah dapat persetujuan bapak Kapolri dan Kapolda Jatim," tuturnya saat acara peluncuran buku di UB Coffee, Kota Malang, Jumat (11/6/2021).

Soroti 3 Celah Pemilu

Pria yang meraih gelar Doktor di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini dalam bukunya membahas bagaimana UU no 10 tahun 2016 yang saat ini masih digunakan oleh pemerintah maupun regulator dalam hal ini KPU dan Bawaslu untuk mengatur pemilihan kepada daerah.

Ia menggarisbawahi aspek sentra penegakan hukum terpadu di pasal 152 UU no 10 tahun 2016, bahwa dalam peraturan bersama yang menjadi landasan hukum pemilu ini mengandung beberapa celah.

Tiga permasalahan yang disebut Leo adalah pertama, permasalahan filosofisnya. Kedua, aspek teori, bahwa penegak hukum harusnya bisa mendidik semua tindak pidana tapi kenyataannya adalah limitatif. Ketiga adalah aspek konflik daripada hukum itu sendri.

"Nah kami merekomendasikan dalam buku ini bahwa harus ada satu upaya minimal dalam penyidikan tindak pidana pemilu. Polri tidak bersifat reaktif tapi proaktif," tegasnya.

Apresiasi Para Tokoh

Buku Leonardus ini mendapat banyak apresiasi dari sejumlah tokoh akademisi. Seperti Rektor UB Prof Nuhfil Hanani. Ia menyebut pembuatan buku ini tidak mudah, memerlukan waktu lama.

"Sangat sulit menyusun buku ini. Butuh waktu yang istiqamah. Pak Leo ini luar biasa, sambil sekolah sambil menulis buku di tengah kesibukannya yang luar biasa," terangnya.

Nuhfil mengatakan, ada tiga hal yang bisa dihandalkan seseorang saat menghadap Sang Ilahi agar tetap mendapatkan aliran pahala. Selain doa anak soleh dan amal jariyah, juga ilmu yang bermanfaat.

"Selamat Ndan Leo. Bukunya sangat luar biasa dan bermanfaat bagi umat," ucapnya.

Polisi yang Dipanggil Gus

Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof Abdul Haris yang hadir saat peluncuran dan bedah buku di UB, memberi apresiasi khusus berupa puisi.

Ini Puisinya:

KOMBES POL LEONARDUS,

Polisi Penuh Ide Dipanggil Gus.

Bapak Leonardus H Simarmata Permata.

Menjabat sebagai Kapolresta di Malang Kota.

Sangat akrab meski kenal tidak terlalu lama.

Sangat sopan bahkan seperti Gus orang memanggilnya.

Hari ini buku pak Leo sedang dibedah.

Sebuah buku yang sangat sensi dan menarik dengan judul "Pemilukada".

Di UB dengan banyak yang hadir dari cendikia.

Buku hasil penelitian untuk menyelesaikan studi S3.

Dibahas oleh Prof. Dr. Fadli dengan gaya merdeka.

Penuh pujaan bahkan apresiasi yang luar biasa.

Ternyata bedah buku ini menjadi tanda.

Pak Leonardus ternyata tugas di Kota Malang sudah purna.

Beliau pindah ke pusat di Ibu Kota di Jakarta.

Sungguh sangat terkesan dengan mantan Kapolresta.

Banyak ide dan bicara dengan sangat terbuka.

Selamat bapak Leonardus H. Simarmata Permata.

Bapak orang baik bahkan dipanggil Gus tokoh agama.

Teruskan mengabdi untuk kebaikan bangsa dan negara.

Malang, 11 Juni 2021

'Abd Al Haris Al Muhasibiy

Terus Berkarya

Leonardus Simarmata tidak berhenti berkarya. Usai menerima penghargaan dari para tokoh, ia menegaskan tidak akan berhenti berkarya pada saat ini.

Bahkan, dia berkomitmen untuk membuat buku lanjutkan yang disiapkan karya selanjutnya. Ia tidak membocorkan judul buku keduanya.

"Mudah-mudahan buku Pemilukada ini bermanfaat khususnya bagi KPU, Bawaslu dan instansi terkait lainnya," ucap Leonardus Simarmata. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement