Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Sosok Guru Profesional Menurut Imam Al Ghazali

Jumat, 11 Juni 2021 - 12:37 | 145.74k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Guru profesional adalah guru yang dapat menguasai semua pelajaran agama dapat menerangkan kepada siswa dengan baik dan dapat menguasai kelas dengan baik. Al Ghazali menasehatkan agar guru bersikap seperti orang tua bagi muridnya.

Bahkan Al Ghazali berpendapat bahwa hak guru atas muridnya adalah lebih agung dibandingkan hak orang tua atas anaknya. Dia berkata: "orang tua hanya merupakan penyebab adanya anak sekarang di alam fana'. Sedangkan guru merupakan penyebab kehidupan yang abadi."

Guru adalah orang yang menunjukkan jalan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Oleh karena itu, selayaknya guru memusatkan perhatian dan tenaganya untuk mencapai tujuan ini, baik sebab ia mengajar ilmu-ilmu agama maupun ilmu keduniaan. jika tujuan guru di dalam mengajar adalah mendekatkan mulutnya kepada Allah SWT. Maka dia harus menyatukan diri dalam kalbu-kalbu mereka dengan ikatan kecintaan. dan jika beberapa manusia mengarah kepada tujuan yang sama, niscaya mereka akan tolong menolong dalam mencapai tujuan itu.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Cinta dalam sebuah hadits disebutkan bahwa"sesungguhnya aku ini bagimu adalah seumpama seorang ayah bagi anaknya,"(HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dari abu Hurairah). hadits ini menuntut seorang guru, agar tidak hanya menyampaikan pelajaran semata tetapi juga berperan sebagai orangtua.

Jika setiap orang tua senantiasa memikirkan nasib anaknya agar kelak menjadi manusia yang berhasil, kamu dapat melaksanakan tugas hidupnya kaulah bahagia dunia akhirat, seorang guru pun seharusnya demikian juga perhatiannya terhadap muridnya.

Persoalan agama dalam interaksi belajar mengajar antara guru dan murid dalam dunia pendidikan, mendapat perhatian dari semua pihak titik seorang guru yang sering tidak mampu tampil sebagai figur yang pantas diteladani di hadapan muridnya, apalagi berperan sebagai orang tua.

Karena itu dipandang dan dinilai oleh muridnya tidak lebih hanya seperti orang lain yang bertugas menyampaikan materi pelajaran karena dibayar. Kalau sudah demikian bagaimana mungkin seorang guru dapat membawa agama mengarahkan, membimbing dan menunjukkan muridnya kepada pendewasaan diri sehingga menjadi manusia yang mandiri dan bertanggung jawab.

Oleh karena itu perhatikan segala persyaratan profesi guru, maka perankanlah dirimu dihadapan anak didiknya sebagai orang tua, junjung tinggi lah tugas mulia jangan sampai lengah menanamkan nilai kepada muridmu.

Al Ghazali juga berpendapat bahwa guru tidak boleh mengekang murid-muridnya, jika mereka berhasil mendidik dan mensucikan jiwa mereka sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ia berikan, hendaknya bersyukur dan membalas jasa mereka.

Al Ghazali mengumpamakan guru bagaikan orang yang menanam tumbuh-tumbuhan yang baik di ladang orang lain dalam hal ini, manfaat akan kembali kepada orang yang yang menanamnya, bukan kepada si pemilik ladang tetapi yang menanam yaitu guru, pahala yang didapat guru di sisi Allah lebih besar dibanding pahala yang didapat murid titik lantas mengapa pula guru mesti meminta upah dari muridnya, padahal ia sendiri akan menerima manfaatnya?

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Al Ghazali mencela pandangan yang menuntut upah dari murid. Ia berkata: "barang siapa mencari harta dengan jalan menjual ilmu maka dia bagaikan orang yang membersihkan bekas injakan kakinya dengan wajahnya. Dia telah mengubah orang yang memperhamba menjadi orang yang diperhamba dan orang yang diperhamba menjadi orang yang memper hamba."

Dari sini dapat dipahami bahwa imam Al Ghazali memandang 'guru bayaran' dengan pandangan seperti ini karena menuntut keyakinannya, orang alim tidak lain adalah seorang pembimbing agama. oleh karena itu para pendidik tidak patut mencampuradukkan agama dengan materi atau menjadikan agama sebagai alat untuk mendekati orang-orang berharta dan bertahta.

Dan yakinlah rizki dari Allah SWT bagi para pedidik jauh lebih besar dari gaji yang diterima guru, karena tindakan guru setiap waktu dinilai ibadah dan membawa keberkahan dalam kehidupan ilmunya, hartanya, keluarganya dan amaliyahnya.

Maka semakin tampaklah bahwa profesi guru sangat menentukan kelangsungan hidup suatu bangsa. kejayaan atau kehancuran suatu bangsa boleh dikatakan sangat bergantung pada keberadaan guru-guru yang membidani lahirnya generasi muda. Alasannya, karena potensi manusia akan mempunyai makna dan dapat memanfaatkan sumber daya alam yang selanjutnya berguna bagi kehidupan manusia.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Diantara usaha yang harus dilakukan seorang guru agar apa yang dilakukan dalam tugasnya benar-benar dapat menjadi motivator bagi muridnya ialah: 

1.      Dengan sengaja:

a.       Guru memberikan hadiah atau hubungan.
b.      Melibatkan harga diri dan memberi tahu hasil prestasi atau karya murid.
c.       Memberikan tugas-tugas kepada mereka
d.      Mengadakan kompetisi belajar yang sehat diantara mereka.
e.      Sering mengadakan ulangan

2.      Dengan spontan:

a.        Mengajar dengan cara yang dapat menyenangkan muridnya, sesuai dengan individualisasi ke Mekah namun mempunyai perbedaan dalam berbagai hal seperti : kemampuan, pagar, lingkungan, kebutuhan, kesenangan, dan lain-lain.

b.        Menimbulkan suasana yang menyenangkan kalau misalnya dengan menyesuaikan materi pelajaran dengan metode agama atau dengan menggunakan berbagai metode dalam setiap kali kemah tatap muka dengan murid.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES