Glutera News

10 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai

Kamis, 10 Juni 2021 - 13:07 | 210.28k

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks juga bisa mengancam nyawa. Sayangnya, keberadaan kanker serviks sering kali baru terdeteksi setelah kondisinya cukup parah. Pada umumnya, wanita yang memiliki lesi pra-kanker atau kanker serviks stadium awal, tak akan merasakan keluhan apa pun.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang wanita. 

Di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati peringkat kedua untuk jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita, setelah kanker payudara.

Penyebab kanker serviks 

Awalnya, sel sehat mengalami mutasi genetik yang mengubah sel normal menjadi abnormal. Sel kanker tumbuh dan berkembang tanpa terkendali. Kanker serviks adalah penyakit di mana pertumbuhan sel tak terkendali terjadi pada leher rahim.

Sel kanker yang muncul kemudian menyerang jaringan di sekitarnya. 

Kanker serviks 2

Sel kanker dapat melepaskan diri dari lokasi awal dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Proses ini disebut sebagai metastasis.

1. Infeksi human papillomavirus (HPV)

Hampir seluruh kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV. Virus ini dapat menginfeksi sel-sel di permukaan kulit dan alat kelamin, anus, serta mulut dan tenggorokan. Seorang wanita dapat terinfeksi HPV dari perilaku seks berisiko. Misalnya sering berganti pasangan seksual sejak usia muda, atau berhubungan seks tanpa kondom.

2. Memiliki banyak pasangan seksual

Aktivitas seks kurang sehat Melansir American Cancer Society, beberapa faktor yang berkaitan dengan riwayat seksual dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Risiko ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh peningkatan kemungkinan paparan HPV. Menjadi aktif secara seksual pada usia muda (terutama di bawah 18 tahun) Memiliki banyak pasangan seksual Memiliki satu pasangan yang dianggap berisiko tinggi (seseorang dengan infeksi HPV atau yang memiliki banyak pasangan seksual)

3. Menderita penyakit menular seksual

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko kanker serviks lebih tinggi dialami wanita yang pernah menderita penyakit menular seksual, seperti kutil kelamin, klamidia, gonore, dan sifilis.
Wanita yang sedang menderita penyakit menular seksual juga memiliki risiko tinggi untuk terkena kanker serviks. Hal ini karena infeksi HPV bisa muncul bersamaan dengan penyakit menular seksual.

4. Pola hidup tidak sehat

Wanita dengan berat badan berlebih serta jarang mengonsumsi buah dan sayuran diduga berisiko tinggi terkena kanker serviks. Risiko ini akan semakin meningkat jika wanita tersebut juga memiliki kebiasaan merokok.

Zat kimia pada tembakau diyakini dapat merusak sel DNA dan menyebabkan kanker serviks. Tak hanya itu, merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah, sehingga kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.

Glutera GSH

5. Infeksi Chlamydia

Chlamydia adalah jenis bakteri yang relatif umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi. Bakteri ini disebarkan melalui kontak seksual. Wanita yang terinfeksi Chlamydia sering tidak memiliki gejala dan mereka mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sama sekali, kecuali mereka diuji selama pemeriksaan panggul. Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan peradangan panggul, yang menyebabkan infertilitas. 

Beberapa penelitian telah melihat risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang tes darah dan lendir serviksnya menunjukkan bukti infeksi Chlamydia masa lalu atau saat ini. Studi tertentu menunjukkan bahwa bakteri Chlamydia dapat membantu HPV tumbuh dan hidup di leher rahim yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

6. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Wanita yang daya tahan tubuhnya melemah, misalnya karena HIV/AIDS atau menjalani pengobatan untuk menekan daya tahan tubuh, seperti pengobatan kanker dan penyakit autoimun, lebih berisiko untuk terinfeksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.

7. Menggunakan pil KB

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral (pil KB) dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Sebagai alternatif yang lebih aman untuk mencegah kanker serviks, pilihlah metode kontrasepsi lain, seperti IUD atau KB spiral.
Untuk memilih jenis kontrasepsi yang tepat dan cocok, sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan lebih lanjut.

8. Hamil usia muda serta sudah beberapa kali hamil dan melahirkan 

Mengandung untuk pertama kali saat berusia kurang dari 17 tahun dapat membuat seorang wanita lebih rentan terkena kanker serviks. Wanita yang pernah hamil dan melahirkan lebih dari 3 kali juga diduga lebih berrisiko terkena kanker serviks.

Menurut penelitian, sistem kekebalan tubuh yang melemah dan perubahan hormon selama masa kehamilan dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV.

9. Pernah mengonsumsi diethylstilbestrol (DES) 

DES merupakan obat hormonal yang diberikan pada wanita untuk mencegah keguguran. Ibu hamil yang mengonsumsi obat ini memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker serviks. Obat ini juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks pada janin perempuan yang dikandungnya.

10. Faktor keturunan

Seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker serviks, jika ada keluarga perempuannya yang pernah terdiagnosis penyakit serupa. Belum diketahui pasti apa yang mendasari hal ini, namun diduga berkaitan dengan faktor genetik.

Untuk menekan risiko penyebab kanker serviks, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dan jauhi perilaku seks berisiko. Jangan lupa juga untuk mendapatkan vaksinasi HPV guna mencegah kanker serviks, serta menjalani skrining atau deteksi dini kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear atau tes IVA.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES