Indonesia Positif

Wali Kota Buka Sosialisasi Penguatan Puspaga Berseri Kota Banjar

Jumat, 11 Juni 2021 - 06:46 | 47.44k
Wali Kota Banjar didampingi Kepala Dinsos dan P3A (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Wali Kota Banjar didampingi Kepala Dinsos dan P3A (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Pengasuhan yang salah di dalam keluarga baik oleh orangtua maupun keluarga pengganti dapat mengakibatkan persoalan yang menjerat anak di Indonesia. Diantaranya, kasus kekerasan, perkawinan anak di bawah umur, pekerja anak dan lainnya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19, banyak anak yang orangtuanya kehilangan mata pencaharian. Bahkan, ada yang harus kehilangan orangtua karena terpapar Covid-19, sehingga mereka memerlukan pengasuhan alternatif.

didampingi-Kepala-Dinsos-dan-P3A-2.jpgSuasana sosialisasi penguatan Puspaga di ruang rapat Gunung Sangkur Setda Kota Banjar (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

Di sinilah pentingnya peran Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) sebagai tempat pembelajaran yang memberikan layanan pendampingan berupa edukasi, informasi, konseling, dan sosialisasi bagi keluarga yang mengalami masalah demi meningkatkan kualitas pengasuhan dalam keluarga.

Untuk meningkatkan penguatan Kelembagaan Puspaga Berseri Kota Banjar, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Banjar menggelar Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Pengembangan Penyedia Layanan Peningkatan Kualitas Keluarga yang bertempat di ruang rapat Gunung Sangkur, Kantor Sekretariat Daerah Kota Banjar, Kamis (10/06/2021).

Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih,M.Si, menuturkan, keluarga merupakan pengasuh pertama dan utama yang memiliki peran penting membangun fondasi utama dalam mengembangkan karakter dan budi pekerti pada anak melalui pengasuhan berbasis hak anak.

didampingi-Kepala-Dinsos-dan-P3A-3.jpg

 "PUSPAGA sebagai layanan keluarga preventif dan promotif yang berperan meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan berbasis hak anak harus berstandar," katanya.

Dengan adanya PUSPAGA ini, diharapkan kondisi keluarga yang sebelumnya penuh masalah, seperti banyaknya pekerja anak atau tingginya kekerasan anak dapat mengubah kondisi keluarga menjadi lebih baik.

"Upaya ini juga turut mendongkrak pencapaian kota layak anak, mengingat PUSPAGA menjadi  indikator KLA," imbuhnya.

Keberadaan PUSPAGA diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keluarga Indonesia, seperti tidak ada lagi perkawinan anak, tidak ada kekerasan terhadap anak, tidak ada pekerja anak. Setiap anak memiliki akta kelahiran, menjaga asupan dengan gizi seimbang. Mengecek kesehatan anak secara berkala, melarang anak merokok, membersikan sanitasi di lingkungan rumah, menyekolahkan anak setinggi mungkin, memastikan anak melakukan aktivitas positif dan bermanfaat di luar jam sekolah. 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES