Peristiwa Nasional

Persakmi Jawa Timur Nilai Upaya Penyaringan di Suramadu Efektif, Ini Alasannya

Kamis, 10 Juni 2021 - 23:50 | 34.94k
Warga mengantre untuk menjalani swab antigen di pos penyekatan jembatan Suramadu. (FOTO: Adhitya Hendra/Times Indonesia)
Warga mengantre untuk menjalani swab antigen di pos penyekatan jembatan Suramadu. (FOTO: Adhitya Hendra/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Upaya penyekatan dan pemeriksaan rapid antigen di jembatan Suramadu dinilai Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia atau Persakmi Jawa Timur sebagai langkah yang efektif.

"Itu yang paling signifikan untuk menekan, menapis (screening) orang yang masuk ke Surabaya," kata Pembina Pengurus Daerah Persakmi Jatim, Estiningtyas Nugraheni pada Kamis (10/6/2021).

Upaya tersebut penting untuk dilakukan lantaran lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan secara langsung berimbas pada kondisi di Kota Surabaya.

pos-penyekatan-jembatan-Suramadu-2.jpg

Hal tersebut dapat dilihat dari keterisian Bed Occupancy Rate (BOR).

"Jumlah positif naik dari data yang ter-publish sudah ketahuan. Penghuninya Hotel Asrama Haji, Rumah Sakit Lapangan itu kan naik," beber Esti.

Padahal sebelumnya, kasus Covid-19 di Surabaya sejak dua minggu pasca lebaran persentase kenaikannya masih di bawah 30 persen.

"Nah, saat minggu ketiga (pasca lebaran) adanya kasus di tetangga (Bangkalan), naiknya (Surabaya) sampai di atas 50. Berarti kan secara kasat mata saja sudah signifikan," jelasnya.

Tingginya mobilitas di Kota Pahlawan yang berasal dari berbagai daerah di sekitarnya membuat kota ini riskan.

pos-penyekatan-jembatan-Suramadu-3.jpg

"Penyakit ini berkaitan pertemuan antar orang, menularnya dari orang ke orang. Ada intersection atau irisan-irisan kegiatan manusia. Dia domisili di mana, bekerjanya di mana, atau dia pada waktu weekend pergi ke mana, nanti balik lagi ke Surabaya," paparnya.

Maka dari itu, pihaknya mengaku setuju apabila Satgas Covid-19 Surabaya memberlakukan penyaringan di sejumlah titik perbatasan.

"Surabaya kalau ditutup banget (total) tidak bisa. Karena banyak pegawai yang dari luar Surabaya. Karena itu (masuk Surabaya) harus pakai swab, tracing harus. Makanya sekarang ini kita kerja keras lagi dan kita berupaya meminimalisir agar tidak naik," tegasnya.

Selain melakukan penyaringan di jembatan Suramadu, Persakmi Jawa Timur mendukung langkah Pemerintah Kota Surabaya menerjunkan tim swab hunter dan memasifkan sosialisasi protokol kesehatan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES