Pemerintahan

Gebrakan 100 Hari Kerja Eri-Armuji Mengubah Kota Surabaya

Senin, 07 Juni 2021 - 17:43 | 19.09k
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri-Armuji berpose usai dilantik bulan Februari lalu. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri-Armuji berpose usai dilantik bulan Februari lalu. (FOTO: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Senin, (7/6/2021) merupakan 100 hari kerja pasangan Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya. Sejak dilantik pada 26 Februari 2021 yang lalu, duet Eri-Armuji kompak tancap gas melakukan berbagai gebrakan untuk kesejahteraan warga Kota Surabaya.

Wali Kota Eri dalam momen ini mengungkapkan bahwa seluruh program kerjanya adalah langkah panjang yang berkelanjutan. Selama 100 masa kerja, ia memastikan bahwa persoalan kesehatan, kesejahteraan warga, dan pendidikan adalah sasaran utamanya.

"Tujuan akhir dari semua itu adalah kebahagiaan dan senyum warga Surabaya. Itulah yang menjadi tujuan saya ditugaskan menjadi Wali Kota," kata Eri saat ditemui di ruang kerjanya.

Eri Armuji b

Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini juga menjelaskan mengapa bidang-bidang tersebut menjadi prioritasnya. Sebab, sebagaimana diketahui pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini.

Eri mengaku tidak ingin ketika ada warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), faktor kesehatannya juga tidak terfasilitasi.

Maka dari itu, dirinya mengupayakan kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk merealisasikan program UHC (Universal Health Coverage) atau jaminan kesehatan semesta yang sudah berlaku mulai 1 April 2021.

"Alhamdulillah sekarang warga Kota Surabaya yang ingin berobat, kini sudah gratis, cukup menunjukkan KTP-nya," ucapnya.

Di samping itu, jajaran Pemkot Surabaya juga diminta Eri untuk fokus pada penanganan Covid-19. Salah satunya adalah mempercepat upaya vaksinasi yang hingga saat ini sudah mencapai 1,1 juta warga.

Pemkot juga terus memasifkan operasi protokol kesehatan di semua penjuru di Surabaya. Bahkan, Wali Kota Eri juga detail membuat peraturan-peraturan demi menekan pandemi Covid-19 ini.

Selanjutnya dalam bidang kesejahteraan warga, peraih Anugerah Times Indonesia 2020 kategori Man Of The Year ini memastikan akan terus menggerakkan perekonomian Surabaya dengan cara menggerakkan kembali UMKM Surabaya.

Langkah itu dimulai dari para pejabat dan pegawai Pemkot Surabaya yang wajib menggunakan produk UMKM dalam kegiatan kantornya.

Eri Armuji c

Bahkan, ia memastikan sudah beberapa kali memasarkan produk UMKM itu melalui pameran UMKM virtual dan juga lomba promosi produk UMKM yang dilakukan oleh Kepala OPD hingga para Camat se Surabaya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan semua kebutuhan pokok untuk keluarga ASN dan pegawai pemkot. Semuanya dari UMKM Surabaya, mulai dari pakaiannya hingga kebutuhan pokok lainnya.

"Nah, ketika produk UMKM itu kurang pas dan misalnya kuenya kurang enak, di sinilah pemerintah hadir. Pemkot memberikan pelatihan, sehingga pemerintah itu harus menjadi guru, bisa menjadi orang tua untuk terus menyempurnakan produk UMKM itu supaya berkelas dunia," jelasnya.

Menurut Eri, perekonomian harus terus berjalan seiring dengan upaya pemutusan mata rantai Covid-19. Maka dari itu protokol kesehatan secara ketat ketat harus diterapkan dalam setiap kegiatan ekonom.

"Saya yakin ekonomi di Surabaya bisa berjalan dan Covid-19 bisa diturunkan," ujarnya.

Berikutnya dalam bidang pendidikan, Wali Kota Eri memastikan telah menyediakan berbagai fasilitas untuk pembelajaran tatap muka maupun daring. Terbaru, Wali Kota Eri mengembangkan program anak asuh.

Jika sebelumnya pembiayaan program anak asuh itu hanya berasal dari CSR perusahaan, kini seluruh ASN Pemkot Surabaya juga dilibatkan. Alasannya tak lain adalah pandemi Covid-19 telah mempengaruhi perekonomian warga, sehingga dia tidak ingin ada anak Surabaya yang putus sekolah.

Ia memaparkan, setiap bulannya, anak asuh ini membutuhkan Rp 125 ribu. Jika dikalikan 12 bulan, hanya sekitar Rp 1,5 juta dalam setahun.

"Makanya, seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya secara bertahap mengikuti program anak asuh ini. Sampai saat ini sudah sekitar 2 ribuan yang memiliki anak asuh, sehingga rasa gotong-royong dan cinta kasih ini kita munculkan di lingkungan ASN pemkot," jelasnya.

Berikutnya, pelayanan publik di Kota Surabaya terus disempurnakan. Salah satunya dengan memberikan penghormatan dan apresiasi kepada RT, RW, dan LPMK. Dengan menaikkan apresiasi insentif mereka, maka diharapkan pendataan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bisa semakin tepat sasaran.

"Nah, kalau semakin tepat sasaran, itu berarti pengurus RT, RW dan LPMK-nya yang hebat, bukan pemerintahannya," ujarnya.

Bahkan, demi mendekatkan diri dan memastikan pelayanan publik berjalan dengan baik, Wali Kota Eri juga membuat aplikasi 'WargaKu'.

Melalui aplikasi ini, warga bisa melaporkan apapun tentang pelayan publik di Surabaya dan harus segera dijawab oleh dinas terkait. Aplikasi WargaKu juga terhubung langsung dengan Wali Kota Eri.

Eri juga mengaku langsung berkantor di kelurahan-kelurahan. Tujuannya supaya saya bisa langsung mendengar berbagai keluhan warga dan segera diselesaikan.

"Karena buat saya ketika ada warga yang menyampaikan keluhan, maka harus segera ditindaklanjuti. Ini juga untuk menguatkan program semua pelayanan harus berhenti di kelurahan. Jadi, mulai hari ini dan ke depannya, semua pelayanan harus berhenti di kelurahan," tegasnya.

Menurut Eri, itulah sebagian kecil dari berbagai rencana yang akan dilakukannya sampai akhir masa jabatannya pada tahun 2024. Namun, sebelum tahun itu, ia menargetkan pendapatan per keluarganya yang meningkat, sehingga ini bisa memberikan kebahagiaan kepada keluarga yang ada di Kota Surabaya.

"Nah, setelah 100 hari ini, masih banyak yang harus kita kerjakan sampai di akhir masa jabatan saya. Harapannya adalah kebahagiaan warga Surabaya, tidak ada lagi warga yang tidak bisa bekerja, tidak ada lagi pendapatan perkeluarga di bawah Rp 7 juta. Inilah kebahagiaan saya," katanya.

Bagi Eri, menjadi Wali Kota Surabaya adalah mencari amal jariyah agar bisa menerangi alam kubur orang tuanya nanti.

"Saya selalu sampaikan bahwa saya menjadi wali kota sesuai dengan pesan orang tua saya, beliau meminta kepada saya jadilah wali kota agar bisa menciptakan amal jariyah yang nantinya akan menerangi makam Abah dan Umi," imbuhnya.

Karenanya, ke depan ia memastikan akan menciptakan tempat-tempat baru dan pemerataan pembangunan baru di Surabaya. Bahkan, dalam waktu dekat ia mengaku akan membuat kota herritage dan wisata air di Surabaya.

Tujuan akhirnya adalah supaya bisa menarik tenaga kerja dan menggerakkan perekonomian Surabaya. "Semua pembangunan ini adalah kebahagiaan dan senyum warga terpuaskan, sehingga semuanya akan kembali kepada warga," sambungnya.

Kegigihan dalam 100 hari kerja Eri-Armuji, terbukti telah dirasakan manfaatnya oleh warga Kota Surabaya. Berdasarkan survei persepsi publik yang dilakukan mahasiswa Magister Manajemen Universitas Airlangga (Unair), sebanyak 80 persen warga Kota Pahlawan mengaku puas dengan kinerja Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota yang baru ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES