Pendidikan

Dua Prodi UK Petra Dapatkan Hibah Kemendikbud Ristek RI Hingga Rp 99 Juta

Kamis, 10 Juni 2021 - 20:45 | 44.35k
Felix Pasila, S.T., M.Sc.,Ph.D., selaku Ketua tim Ir. Handry Khoswanto, M.T., IPM.sebagai anggota dan Ir. Julius Sentosa Setiadji, M.T., IPM. sebagai anggota. (FOTO: Humas UK Petra)
Felix Pasila, S.T., M.Sc.,Ph.D., selaku Ketua tim Ir. Handry Khoswanto, M.T., IPM.sebagai anggota dan Ir. Julius Sentosa Setiadji, M.T., IPM. sebagai anggota. (FOTO: Humas UK Petra)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI (Kemendikbud Ristek RI) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi baru saja mengumumkan bahwa Prodi Teknik Elektro dan Ilmu Komunikasi di UK Petra mendapatkan Bantuan Dana Pengembangan Inovasi Modul Digital (IMD).

Disalurkan pada 22 Mei 2021, total keseluruhan dana bantuan mencapai Rp 99 juta untuk dua program studi tersebut. Proposal dari UK Petra sendiri menjadi bagian dari 250 proposal yang diajukan ke Kemendikbud Ristek RI.

Program ini bertujuan untuk mendorong setiap dosen berbagai perguruan tinggi di Indonesia menciptakan modul digital. Modul ini nantinya dapat digunakan oleh setiap dosen dan mahasiswa untuk memahami atau mempelajari materi perkuliahan di seluruh Indonesia.

Berbentuk animasi, modul versi digital ini akan membahas suatu materi perkuliahan dari suatu bidang keilmuan. Modul digital tersebut diharapkan bisa menjadi sarana belajar jarak jauh, yang tentu sesuai dengan program Kampus Merdeka dari Kemendikbud Ristek RI.

Dalam waktu enam bulan hingga akhir November 2021, para penerima hibah program IMD 2021 harus telah menyelesaikan modulnya yang telah diuji coba sebelumnya. Kemudian modul ini harus diungguh ke https://spada.kemdibud.go.id agar dapat diakses seluruh Indonesia.

Humas-UK-Petra-2.jpg

Tim dosen prodi Teknik Elektro beranggotakan Felix Pasila, S.T., M.Sc.,Ph.D., (ketua tim), Ir. Handry Khoswanto, M.T., IPM. (anggota) dan Ir. Julius Sentosa Setiadji, M.T., IPM. (anggota). Sedangkan prodi Ilmu Komunikasi dikerjakan oleh Astri Yogatama, S.Sos., M.Si., dan timnya.

Felix dan tim berhasil meraih pendanaan tertinggi dari Kemendikbud Ristek RI sebesar 50 juta rupiah. Judul proposalnya yaitu 'Pengembangan Modul Simulasi Internet of Thing (IoT) Pada Building Automation System Berbasis Virtual Reality'.

"Kami bisa mengembangkan modul digital mengenai Internet of Thing yang tak hanya dimanfaatkan oleh para mahasiswa Teknik Elektro UK Petra saja akan tetapi juga seluruh mahasiswa di Indonesia," urai Felix.

Produk inovasi tim prodi Teknik Elektro menambahkan modul simulasi IoT dengan teknologi 360/AR/VR. "Jadi seolah-olah yang mengakses modul ini bisa merasakan secara langsung pembelajaran itu. Seperti sedang praktikum padahal berada di rumah.", tambah  Handry.

Modul ini nantinya akan berisi empat modul yaitu modul pertama dengan durasi 10 menit berisi pengantar mengenai IoT, penggunaan sensor dan actuator (penggerak) serta controller yang digunakan.

Modul kedua durasi 10 menit berisi pengantar teknologi Building Automation System (BAS). Modul ketiga selama 30 menit berisi simulasi sistem kendali perangakat BAS di gedung Q UK Petra. Terakhir modul keempat selama 60 menit berisi penilaian yang dapat dilakukan sendiri.

Lain halnya dengan tim prodi Ilmu Komunikasi (IKOM) dengan proposalnya yang bertajuk 'Analisis Sentimen Publik untuk Matakuliah Manajemen Komunikasi Strategis dengan Menggunakan Machine Learning'.

Astri Yogatama dan tim awalnya mempunyai ide ini berangkat dari kesulitan saat mengajar melalui daring di saat pandemi ini.

"Jadi saya berharap dengan adanya hibah ini saya bisa memproduksi video tutorial dan simulasi sentimen yang dilengkapi aplikasi digital. Lalu mahasiswa bisa eksplorasi tanpa biaya tinggi sebab sifat modul ini adalah open source," urainya.

Astri membuat modul ajar digital yang lebih atraktif jika dibandingkan dengan modul ajar cetak. Akan terdapat karakter new media di dalamnya seperti digital interactivity, hypertextual, virtual, networked dan simulated.

"Jadi akan tercapai salah satu tujuan kemerdekaan belajar yang dicanangkan pemerintah. Proses pembelajaran pun dapat dialami oleh masyarakat luas meski di situasi pandemi dengan sangat atraktif dan murah," tambah Astri.

Inovasi jelas tampak dalam modul ini antara lain interaktif, virtual, ramah, bilingual, praktis, kontekstual dan berkelanjutan.

"Nantinya modul ajar digital ini akan berupa slide presentasi interaktif (berbasis SCORM – Sharable Content Object Reference Model), video tutorial hingga praktikum virtual (web-based)," tutup dosen Ilmu Komunikasi UK Petra itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES