BPBD Siapkan Penanggulangan Potensi Kekeringan di Kabupaten Ponorogo

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Musim kemarau sudah tiba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ponorogo (BPBD Ponorogo) melakukan pemetaan potensi wilayah yang mengalami kekeringan.

Pada tahun 2021 ada 41 dusun, 27 desa dan 10 kecamatan yang diprediksi akan mengalami kekeringan. Hal tersebut di sampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono.

Setyo Budiono memprediksi ada 3.213 kepala keluarga dan 10.844 jiwa yang akan terdampak kekeringan.

"Pada tahun 2019 lalu banyak wilayah di Ponorogo yang di landa kekeringan. Sehingga itu menjadi acuan untuk mengantisipasi kekeringan di tahun tahun berikutnya," jelas Budi, Kamis (10/6/2021).

BPBD Ponorogo telah menpersiapkan sarana dan prasarana untuk mengantisipasi datangnya kekeringan tersebut.

Mulai dari menyiapkan 3 mobil tangki dengan kapasitas 5-6 ribu liter, tandonisasi dan jerigen.

"Kekeringan tahun ini tidak akan separah tahun 2019 karena pada wilayah yang menjadi langganan kekeringan sudah didirikan sumur dalam," lanjutnya.

Seperti halnya wilayah Desa Duri Kecamatan Slahung dan Desa Dayakan, Kecamatan Badegan. Akan tetapi daerah tersebut tetap akan mendapatkan bantuan droping air bersih lantaran adanya sumur dalam belum bisa optimal  mengatasi kebutuhan air warga.

Lebih lanjut, Budi memprediksi puncak kekeringan akan terjadi pada bulan Agustus hingga September 2021.

"Kita mendapatkan plot anggaran Rp 25 juta dari APBD untuk mengantisipasi kekeringan tahun ini," kata Budi.

Angka tersebut lebih sedikit jika dibandingkan tahun sebelumnya lantaran terkena refocusing untuk penanganan Covid-19.

"Namun jika anggaran tersebut kurang kita bisa mengajukan anggaran ke BPBD provinsi," pungkas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement