Ekonomi

Warga Desa Kujang di Tasikmalaya Panen Ribuan Impun

Kamis, 10 Juni 2021 - 17:17 | 83.19k
Warga Masyarakat Kujang, memindahkan impun dari sebuah bubu ke dalam sebuah wadah di bantaran Sungai Ciwulan, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Warga Masyarakat Kujang, memindahkan impun dari sebuah bubu ke dalam sebuah wadah di bantaran Sungai Ciwulan, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Sejak dua hari terakhir, puluhan warga di bantaran Sungai Ciwulan tepatnya di Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, berbondong turun ke sungai untuk berburu impun.

Impun, itulah sebutan masyarakat kampung Kujang menyebut pada jenis ikan yang berukuran kecil mirip seperti ikan teri. Fenomena kemunculan ribuan ikan impun muncul  di awal musim kemarau. Impun datang dari laut pantai selatan Kabupaten Tasikmalaya ke muara sungai Ciwulan.

Sekretaris Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal Jelly mengungkapkan fenomena kemunculan impun di wilayahnya biasanya terjadi dua kali dalam setahun, antara bulan Juni dan bulan November setiap tahunnya.

bubu-ke-dalam-sebuah-wadah-2.jpgSeorang warga masyarakat Desa Kujang membuat tanggul untuk menempatkan bubu di bantaran Sungai Ciwulan, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

"Beberapa hari ini sungai Ciwulan lagi panen impun, masyarakat pada turun ke Ciwulan untuk berburu impun, dengan menggunakan sirib (alat tradisional penangkap ikan berupa jala) juga bubu (perangkap ikan yang terbuat dari bambu), Mereka membawa anggota keluarganya agar tangkapannya dapat lebih banyak," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (10/6/21).

Pria mengungkapkan, panen impun di Sungai Ciwulan merupakan berkah bagi masyarakat Desa Kujang, hasil tangkapan mereka yang sangat fantastis, di antaranya bisa mendapatkan puluhan kilo impun dalam satu hari. Hasil tangkapan impun selain untuk dikonsumsi keluarga juga di jual secara keliling kampung, dibanderol Rp15.000 sampai Rp20.000.

Tidak setiap hari dan tidak di setiap aliran sungai Ciwulan impun bisa didapatkan masyarakat. Mereka harus mengintip menunggu beberapa hari untuk kemunculan impun. Biasanya impun yang didapatkan dengan menggunakan bubu ada di tempat aliran yang dangkal,deras, berbatu. Pembuatan tanggul adalah langkah alternatif dalam proses penangkapan impun. Dengan menumpuk batu menyerupai tanggul di tengah sungai.

bubu-ke-dalam-sebuah-wadah-3.jpgDua warga masyarakat Desa Kujang, mempersiapkan bubu untuk menangkap impun di bantaran Sungai Ciwulan, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya (FOTO:Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Di bagian tanggul ditempatkan bubu yang dapat dialiri air, bubu tersebut gunanya sabagai jalan masuk impun kedalam perangkap di atas tanggul.

Cadashalang salah satu lokasi yang selalu dijadikan tempat panen impun oleh masyarakat kampung Kujangmekar Desa Kujang Kecamatan Karangnunggal.

Budayawan dan pegiat lingkungan Kota Tasikmalaya Ashmansyah Timutiah mengungkapkan fenomena impun di Desa Kujang ini patut disyukuri dan dijaga budayanya, karena air aliran sungai Ciwulan di desa Kujang masih ini masih bersih belum terkena polusi pencemaran yang parah.

"Kalau diamati, masyarakat Desa Kujang harus bersyukur masih bisa mendapatkan impun di Ciwulan, artinya ikan di Ciwulan masih bisa hidup. Intinya masyarakat harus selalu menjaga kelestarian sungai agar sungai bisa menjadi sumber kehidupan bagi manusia," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES