Peristiwa Nasional Bulan Bung Karno

Bacaan Bulan Bung Karno, Kala Kisah Cinta Bung Karno Bertepuk Sebelah Tangan

Kamis, 10 Juni 2021 - 16:46 | 105.57k
Presiden Pertama RI, Soekarno. (FOTO: Dok. Liputan6)
Presiden Pertama RI, Soekarno. (FOTO: Dok. Liputan6)
FOKUS

Bulan Bung Karno

TIMESINDONESIA, JAKARTABung Karno, selain seorang negarawan, juga dikenal sebagai seorang sastrawan. 

"Aku menyukai gadis-gadis yang menarik di sekelilingku, karena gadis-gadis ini bagiku tak ubahnya seperti kembang yang sedang mekar dan aku senang memandangi kembang." 

Itu adalah fakta bahwa Bung Karno merangkai syair bernada romantis kelas wahid dan bisa membuat luluh hati perempuan yang membacanya. 

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Dikutip dari buku Reni Nuryati berjudul "Perempuan dalam Hidup Soekarno", mengisahkan seorang wanita yang tak mempan dengan gombalan maut Bung Karno. Wanita itu bernama Irma Ottenhoff Mamahit.

Kisah Cinta Bung Karno 2Pramugari Pesawat Kepresidenan, Irma Ottenhoff Mamahit. (FOTO: Grid ID)

Semuanya berawal ketika tahun 1960-an di mana Irma diterima sebagai pramugari pesawat kepresidenan pertama Indonesia, Dolok Martimbang.

Perjuangan Irma untuk menjadi pramugari di pesawat VVIP Skadron 17 AURI sangat tidak mudah. Ia harus melewati berbagai serangkaian seleksi ketat. Sebab, jika diterima di sana maka tugasnya ialah melayani Presiden Soekarno dan petinggi negara lainnya saat terbang mengudara. 

Suatu hari setelah Irma bekerja sebagai pramugari di Skadron 17 tersebut, ia menghadap Bung Karno. Rupanya Bung Karno kesengsem melihat penampilan Irma memakai kebaya. 

Bung Karno bahkan sempat mengganti nama tengah Irma yang baginya kebarat-baratan menjadi Hidayana, singkatan dari 'taufik hidayah Tuhan'. Namun cintanya tak disambut oleh Irma. Sang pramugari tak tertarik pria berumur, apalagi yang sudah punya banyak istri.

Bung Karno menghargai sikap dan pendirian Irma tersebut. Namun Bung Karno menjadi murka setelah mendengar kabar pernikahan Irma dengan seorang duda berumur yang kebetulan berseberangan politik darinya. Irma pun dipanggil ke istana.

"Irma, kau tolak cintaku, karena umurku. Kenapa kau kawin dengan dia yang seumur aku pula?" tuntut Bung Karno.

Pada akhirnya, Bung Karno harus mengikhlaskan Irma. Bahkan sempat memberikan bantuan bagi Irma saat suaminya ditahan selama enam bulan.

Cinta Tak Terbalas

Benar, kisah cinta Soekarno memang nyaris tak pernah luput dibahas dalam buku-buku biografinya. Sang proklamator diketahui memiliki beberapa istri. Beberapa nama yang paling disebut mungkin Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi. 

Namun selain keempat wanita tersebut, Sang Putra Fajar juga pernah menikahi beberapa wanita lain. Misalnya saja Yurike Sanger dan Heldy Djafar.

Kisah Cinta Bung Karno 3Gusti Noeroel. (FOTO: Merdeka)

Bung Karno memang penakluk wanita. Namun tak banyak yang tahu kalau presiden pertama Indonesia itu juga pernah ditolak cintanya. Ada dua orang wanita cantik yang menampik pinangan Bung Karno, yaitu Gusti Noeroel dan satunya sudah dibahas bagian awal.

Gusti Raden Ajeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemawardhani atau akrab disapa Gusti Noeroel merupakan salah satu wanita yang pernah menolak Bung Karno. 

Putri dari Keraton Mangkunegaran ini dipuja karena kecantikan, kecerdasan, dan pemikirannya yang modern di masa muda. Tak tanggung-tanggung, pesonanya berhasil memikat tiga tokoh besar tanah air.

 Mereka adalah Bung Karno, Sutan Sjahrir, dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Mantan KSAD, Jenderal Goesti Pangeran Harjo Djatikoesoemo juga pernah kepincut. Sayangnya cinta mereka semua tak bersambut.

Sebagai seorang wanita berpikiran modern, Gusti Noeroel selalu berpegang teguh pada prinsipnya untuk menolak poligami. Perempuan cantik yang hobi berkuda di masa muda ini selalu mengingat nasihat ibunya, Gusti Kanjeng Ratu Timoer untuk tidak mau dimadu.

Pada akhirnya Gusti Noeroel lebih memilih Raden Mas Soerjosoejarso, seorang perwira berpangkat letnan kolonel yang masih sepupunya sendiri. 

Perempuan yang mewariskan resep kecantikan tradisional Jawa kepada Martha Tilaar itu juga tak segan meninggalkan kehidupan keraton untuk mendampingi sang suami bertugas.

Setelah melangsungkan pernikahan dengan jodoh pilihannya itu, Bung Karno yang bertemu Gusti Noeroel pada suatu acara berseloroh, "Aku kalah cepat dengan suamimu." 

Lagi-lagi cinta Bung Karno bertepuk sebelah tangan dan harus merelakan sang pujaan hatinya bersanding dengan pria lain di atas pelaminan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES